kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Diramal ada 44.000 kasus corona di Wuhan, medis Hong Kong serukan tindakan kejam!


Selasa, 28 Januari 2020 / 06:33 WIB
Diramal ada 44.000 kasus corona di Wuhan, medis Hong Kong serukan tindakan kejam!
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di lapangan Tianmen, Beijing. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Para ahli penyakit menular Hong Kong mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan "kejam" terhadap penyebaran virus corona baru yang mematikan dari kota Wuhan, China daratan. Seruan ini dilakukan seiring adanya penelitian yang memperkirakan bahwa ada 44.000 pasien yang terinfeksi di Wuhan,  jauh lebih tinggi daripada angka resmi.

Melansir South China Morning Post, Akademisi Universitas Hong Kong pada hari Senin (27/1/2020) memperkirakan bahwa jumlah pasien di Wuhan telah mencapai 43.590 pada hari Sabtu, termasuk mereka yang berada dalam tahap inkubasi virus, yang menyebabkan pneumonia.

Sementara, pihak pemerintah China telah mengatakan jumlah kasus yang dikonfirmasi di seluruh negeri hanya sekitar 2.800 pada hari Senin, dengan jumlah kematian 82 orang.

Baca Juga: Kecemasan akan virus corona merebak, harga minyak anjlok 2% lebih

Adapun Hong Kong memiliki delapan kasus infeksi yang dikonfirmasi.

Peneliti utama dan dekan fakultas kedokteran HKU Gabriel Leung mengatakan timnya memperkirakan ada 25.630 pasien yang menunjukkan gejala terinfeksi virus corona di Wuhan dan jumlah itu akan berlipat ganda dalam 6,2 hari. Perhitungan ini didapat menurut pemodelan matematika berdasarkan angka infeksi di seluruh dunia pada Sabtu.

Pejabat China daratan sebelumnya mengatakan bahwa tidak seperti sindrom pernafasan akut yang parah (Sars), virus corona baru itu menular selama masa inkubasi. Mereka yang terinfeksi virus mungkin tidak segera menunjukkan gejala apa pun.

Baca Juga: Virus corona menumbangkan Wall Street

Leung mengatakan penelitian timnya menunjukkan penularan dari manusia ke manusia yang berkelanjutan sudah terjadi di semua kota besar China dan memperingatkan bahwa pandemi mungkin dekat.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×