Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kurang dari dua minggu lalu, IMF mengatakan virus corona dapat memangkas 0,1 poin persentase dari perkiraan pertumbuhan global di Januari.
Baca Juga: Gara-gara virus corona, yield SUN diprediksi terus naik
Georgieva mengatakan bahwa skenario dampak yang lebih ringan didasarkan pada harapan bahwa sebagian besar wabah virus corona akan berada di China. Namun pandangan itu berubah selama sepekan terakhir, seiring menyebarnya virus dengan cepat di luar China ke lebih dari 70 negara.
Pergeseran ini telah meningkatkan ketidakpastian dan menyebabkan permintaan di seluruh dunia melemah, karena individu dan bisnis mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi, katanya. Hal ini tentunya sangat memukul sektor perdagangan dan pariwisata dan menyebabkan penurunan permintaan minyak dan komoditas lainnya.
Baca Juga: Lebih rendah dari Januari, ekonom Bank Permata prediksi inflasi Februari 0,16%
Georgieva mengatakan, meski penyebaran virus mulai melambat di China, namun tingkat pertumbuhan Negeri Panda juga akan di bawah perkiraan terbaru IMF sebesar 5,6% pada tahun 2020. Tetapi dia mengatakan bahwa IMF didorong oleh dimulainya kembali beberapa produksi di China. Apalagi sekarang sekitar 60% produksi China sudah berangsur pulih dan China menargetkan bisa mencapai 90% dalam beberapa minggu mendatang.