kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Disebut manipulator mata uang, China intervensi pelemahan yuan


Selasa, 06 Agustus 2019 / 11:15 WIB
Disebut manipulator mata uang, China intervensi pelemahan yuan


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Nilai tukar yuan terus mencatatkan pelemahan melawan dollar Amerika Serikat (AS). Terkait hal ini, pemerintah China mengambil langkah untuk memperlambat laju pelemahan yuan.

Hari ini, People's Bank of China mematok nilai tukar harian yuan lebih kuat ketimbang prediksi sejumlah analis. Bank sentral China ini juga mengumumkan akan menjual obligasi berbasis yuan di Hong Kong. Langkah ini diambil selang beberapa jam setelah AS menuding China sebagai manipulator mata uang.

Baca Juga: Yuan melemah drastis, ini tanggapan Bank Indonesia (BI)

Dalam pernyataan resminya, PBOC mengatakan, bank sentral China akan menjual obligasi senilai 30 miliar yuan (US$ 4,2 miliar) di Hong Kong pada 14 Agustus mendatang. Langkah ini akan menguras likuiditas di luar negeri, sehingga membuat yuan menjadi lebih mahal.

Langkah intervensi tersebut dilakukan setelah Yi Gang, gubernur PBOC, menegaskan bahwa yuan akan tetap menjadi mata uang yang kuat di tengah fluktuasi yang terjadi. "China tidak akan menggunakan mata uangnya sebagai alat dalam pertikaiannya dengan AS," kata Yi Gang.

Nilai tukar yuan yang dipatok pada Senin (5/8) kemarin berhasil mengantarkan yuan menembus level psikologis 7 untuk kali pertama dalam satu dekade terakhir. Kondisi ini memicu gelombang aksi jual yang terjadi di seluruh pasar global, mulai dari Asia hingga Amerika.

Baca Juga: Pagi ini, kurs yuan terhadap rupiah melemah 0,4%

Anjloknya nilai tukar yuan -ke posisi terburuk sejak 2015- mengingatkan kembali memori soal hengkangnya dana asing pada tahun itu yang pada akhirnya mendorong China untuk menggunakan cadangan devisanya sebanyak US$ 500 miliar. Nah, berita mengenai tudingan Trump soal manipulasi mata uang semakin menekan pemerintah China.

"PBOC mengirimkan sinyal bahwa mereka akan menahan laju depresiasi yuan. Yuan di pasar offshore mengadapi resistensi di kisaran 7,1 beberapa kali. Saya prediksi, yuan akan kembali ke level ini dalam jangka pendek," papar Frances Cheung, head of Asia macro strategy Wespac Banking Corp di Singapura.

"PBOC memperbaiki kesalahan kemarin dengan mematok nilai tukar lebih kuat dari level 7. Ini merupakan pesan kepada AS -- kami tidak memanipulasi pelemahan mata uang. Jika market mendorong nilai tukar dollar-yuan menjadi lebih kuat dan tidak terkontrol, saya rasa PBOC tidak akan duduk berdiam diri saja," kata Stephen Chiu, strategist Bloomberg Intelligence.

Baca Juga: Yuan melemah, inikah saat yang tepat kulakan barang dari marketplace China?

Informasi saja, mengutip Bloomberg, PBOC mematok nilai tukar harian di posisi 6,9683 per dollar AS. Posisi ini lebih kuat dari prediksi 19 trader dan analis yang disurvei Bloomberg di 6,9871. Pada pukul 10.44 waktu setempat, yuan melemah 0,1% ke level 7,0569, setelah keok 1,5% pada hari sebelumnya. Sedangkan nilai tukar di pasar offshore, yang hanya sedikit dipengaruhi Beijing, menguat 0,1% menjadi 7,0897.
 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×