Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pejabat AS mengungkapkan, hari-hari pertama peluncuran vaksin Covid-19 Pfizer Inc telah mengalami hambatan tak terduga. Salah satunya adalah sejumlah vaksin yang disimpan pada suhu terlalu dingin. Selain itu, Pfizer melaporkan potensi tantangan dalam produksi vaksinnya.
Mengutip Reuters, menurut Jenderal Angkatan Darat AS Gustave Perna, setidaknya dua baki dosis vaksin Covid-19 yang dikirim di California perlu diganti setelah suhu penyimpanannya turun di bawah minus 80 Celcius (minus 112 Fahrenheit). Vaksin Pfizer, yang dibuat dengan mitra BioNTech SE, seharusnya disimpan pada suhu sekitar minus 70C.
Para pejabat sedang menyelidiki apakah menyimpan vaksin pada suhu yang terlalu dingin menimbulkan risiko keamanan atau kemanjuran, katanya.
Selain itu, menurut Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan A.S. Alex Azar, Pfizer juga telah melaporkan beberapa masalah produksi.
Baca Juga: Perusahaan China bakal impor vaksin buatan Pfizer-BioNTech
“Kami akan memastikan bahwa dengan mekanisme apa pun, kami memberikan dukungan penuh kepada mereka untuk memastikan bahwa mereka dapat memproduksi untuk rakyat Amerika,” kata Azar.
Pfizer tidak segera menanggapi permintaan komentar. Namun, Kepala Eksekutif Pfizer Albert Bourla mengatakan kepada CNBC awal pekan ini bahwa perusahaan tersebut meminta pemerintah AS untuk menggunakan Undang-Undang Produksi Pertahanan untuk meringankan beberapa "pembatasan pasokan kritis," terutama di beberapa komponen. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Baca Juga: Gratis vaksin corona, Jokowi akan jadi orang pertama yang divaksinasi
Sayang, tidak dijelaskan apa tantangan manufaktur spesifik itu.
Ugur Sahin, kepala eksekutif mitra Pfizer BioNTech, mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa target produksi awal 2020 Pfizer sebesar 100 juta dosis harus dikurangi setengahnya pada awal tahun sebagian karena masalah dengan pasokan bahan mentah. Dia mengatakan, hal itu telah diselesaikan dan produksi telah dimulai dalam skala besar.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 di Indonesia juga gratis
Para pejabat mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka berencana untuk mengalokasikan 2 juta dosis vaksin Pfizer minggu depan dan 5,9 juta dosis dari Moderna Inc., dengan asumsi telah menerima otorisasi dari otoritas kesehatan. Menurut mereka, vaksin Moderna kemungkinan akan disahkan secepatnya pada hari Jumat.
Para pejabat juga mengatakan, perusahaan logistik United Parcel Services Inc dan FedEx Corp sedang mengembangkan rencana darurat untuk pengiriman vaksin minggu ini sebagai tanggapan atas perkiraan badai salju yang parah di beberapa bagian Amerika Serikat.