Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Visa, Mastercard Inc dan mitra utama di sektor keuangan lain tengah mempertimbangkan keterlibatan mereka dalam bisnis mata uang kripto milik Facebook, Libra menurut laporan Wall Street Journal.
Perusahaan keuangan pendukung Libra tidak ingin menjadi objek pengawasan regulator dan menolak permintaan Facebook untuk secara terbuka mendukung proyek tersebut. Eksekutif Kebijakan Libra Association, menyatakan bahwa dua lusin pendukung Libra telah dipanggil ke pertemuan di Washington DC Kamis (25/9) lalu.
Baca Juga: Perusahaan-perusahaan Eropa catatkan pendapatan kuartalan terburuk
Secara terpisah, Bloomberg melaporkan bahwa PayPal Holdings Inc dan Stripe Inc juga ragu-ragu untuk masuk secara resmi ke Libra. Sementara itu, Facebook mendorong kembali peluncuran Libra untuk mengatasi masalah regulasi yang telah diangkat di seluruh dunia.
Facebook mengumumkan rencana peluncuran mata uang digital ini pada Juni 2020, dalam kemitraan dengan anggota lain dari Asosiasi Libra yang didirikan oleh raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) untuk mengelola proyek.
Namun, upaya untuk menyeret uang digital ini ke arus utama memunculkan skeptisme terkait peraturan dan kondisi politik secara global, di mana Prancis dan Jerman berjanji untuk memblokir pengoperasian Libra di Eropa.
Facebook belum mau berkomentar. David Marcus dari Facebook, yang mengawasi rencana perusahaan Libra, mengatakan dalam sebuah tweet sebagai tanggapan terhadap laporan Journal tersebut bahwa ia tidak mengetahui adanya rencana perusahaan tertentu untuk menarik keterlibatan di Libra.
Baca Juga: Korea Utara kemungkinan menembakkan rudal balistik dari kapal selam
"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa kami sangat tenang, dan percaya diri bekerja melalui keprihatinan sah yang telah diajukan Libra dengan membawa percakapan tentang nilai mata uang digital ke garis depan", pungkasnya.