Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kementerian Transportasi Rusia mengatakan pada Jumat (12/3/2022), pihaknya sedang mencari pengadaan suku cadang untuk pesawat dari China dan negara-negara Asia lainnya. Namun, Rusia belum memutuskan apakah akan membeli pesawat asing yang disewa oleh maskapai Rusia.
Melansir Reuters, sanksi internasional telah memutus pasokan sebagian besar pesawat dan suku cadang ke Rusia dan memaksa operatornya untuk membatalkan banyak penerbangan internasional karena khawatir pesawat mereka akan disita oleh penyewa asing atau bank.
Seorang pejabat di otoritas penerbangan Rusia mengatakan pada hari Kamis bahwa China telah menolak untuk memasok suku cadang pesawat untuk maskapai Rusia, setelah Boeing dan Airbus menghentikan pasokan komponen.
"Pertanyaan tentang pasokan suku cadang dari China dan negara-negara Asia lainnya sedang dibahas," kata Alina Malysheva, Direktur Departemen Dukungan Hukum Kementerian Transportasi, dalam pertemuan dengan anggota parlemen dari Dewan Federasi, majelis tinggi parlemen Rusia.
Baca Juga: Perang Antara Rusia Ukraina Jadi Penyebab Capital Outflow di Pasar Keuangan Domestik
Dia mengatakan 739 dari 1.367 pesawat Rusia saat ini terdaftar di luar negeri dan pesawat Rusia mungkin dapat didaftarkan di Rusia tanpa dihapus dari pendaftaran asing.
"Keputusan untuk membeli (pesawat) belum diambil," kata Malysheva.
Rusia pada hari Kamis menerbitkan rancangan undang-undang yang dapat mencegah maskapai penerbangannya mengembalikan pesawat sewaan, serta meningkatkan taruhannya dalam pertikaian keuangan Barat lewat jet yang bernilai lebih dari US$ 10 miliar.
Majelis rendah parlemen, The State Duma, mengesahkan undang-undang pada hari Jumat pada pembacaan pertama, yang akan menawarkan bantuan kepada sektor transportasi dalam menghadapi sanksi.
Baca Juga: FAO: Konflik Rusia-Ukraina Picu Lonjakan Kekurangan Gizi Global, Terawan Asia-Pasifik
Undang-undang tersebut berupaya untuk melestarikan armada pesawat asing dengan operator Rusia dan memungkinkan dilakukannya perubahan cara sertifikat kelaikan udara dapat diterbitkan.
Sebelumnya, seorang pejabat di otoritas penerbangan Rusia seperti dikutip oleh kantor berita Rusia mengatakan pada hari Kamis, China telah menolak untuk memasok maskapai Rusia dengan suku cadang pesawat. Hal ini dilakukan setelah Boeing dan Airbus menghentikan pasokan komponen.
Reuters memberitakan, sektor penerbangan Rusia sedang terpukul oleh sanksi Barat atas invasi ke Ukraina. Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan minggu ini bahwa keselamatan penerbangan penumpang Rusia berada di bawah ancaman.
Sejumlah media lokal, termasuk Interfax, mengutip Valery Kudinov, seorang pejabat Rosaviatsia yang bertanggung jawab untuk menjaga kelaikan udara pesawat, mengatakan bahwa Rusia akan mencari peluang untuk mendapatkan suku cadang dari negara-negara termasuk Turki dan India setelah upaya gagal untuk mendapatkannya dari China.
Baca Juga: Putin: Sanksi yang Dijatuhkan atas Rusia akan Berbalik Kembali ke Barat
Dia juga mengatakan perusahaan-perusahaan Rusia banyak mendaftarkan pesawat mereka di Rusia setelah sanksi AS dan Uni Eropa terhadap penerbangan. Padahal sebelumnya, banyak di antara maskapai tersebut telah terdaftar di luar negeri. Dia memprediksi beberapa pesawat lainnya akan dikembalikan ke perusahaan leasing.
Secara terpisah, rancangan undang-undang yang diterbitkan pada hari Kamis menunjukkan rencana pemerintah Rusia untuk memerintahkan maskapai penerbangan domestik membayar pesawat sewaan dalam rubel dan dapat melarang mereka mengembalikan pesawat ke perusahaan asing jika sewa dibatalkan.