kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Putin: Sanksi yang Dijatuhkan atas Rusia akan Berbalik Kembali ke Barat


Jumat, 11 Maret 2022 / 13:44 WIB
Putin: Sanksi yang Dijatuhkan atas Rusia akan Berbalik Kembali ke Barat
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara pengibaran bendera di feri Marshal Rokossovsky melalui tautan video di kediamannya di luar Moskow, Rusia, Jumat (4/3/2022). Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin via REUTERS.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia akan balik kembali ke Barat, termasuk dalam bentuk harga pangan dan energi yang lebih tinggi. Dia bilang, Rusia akan muncul lebih kuat.

Putin menyatakan, tidak ada alternatif untuk apa yang Rusia sebut sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina, dan Rusia bukanlah negara yang bisa menerima kompromi kedaulatannya untuk semacam keuntungan ekonomi jangka pendek.

“Sanksi ini akan dikenakan dalam hal apa pun,” kata Putin dalam pertemuan dengan pejabat Rusia pada Kamis (10/3), seperti dikutip Reuters. “Ada beberapa pertanyaan masalah dan kesulitan, tetapi di masa lalu kami telah mengatasinya dan kami akan juga mengatasinya sekarang".

“Pada akhirnya, ini semua akan mengarah pada peningkatan kemerdekaan, swasembada, dan kedaulatan kami,” tegasnya dalam pertemuan yang disiarkan televisi, dua minggu setelah pasukan Rusia menginvasi negara tetangga Ukraina.

Baca Juga: PM China: Situasi Ukraina Mengkhawatirkan, Penting untuk Dukung Gencatan Senjata

Putin menyebutkan, Rusia, produsen energi utama yang memasok sepertiga gas Eropa, akan terus memenuhi kewajiban kontraktualnya meskipun telah mendapat sanksi komprehensif termasuk larangan pembelian minyak oleh Amerika Serikat.

“Mereka mengumumkan bahwa mereka menutup impor minyak Rusia ke pasar Amerika. Harga di sana tinggi, inflasi sangat tinggi, telah mencapai rekor tertinggi dalam sejarah. Mereka mencoba menyalahkan hasil kesalahan mereka sendiri pada kami,” ujarnya. 

"Kami sama sekali tidak ada hubungannya dengan itu," imbuh dia.

Baca Juga: IMF: Prospek Pertumbuhan Ekonomi Global Bisa Turun Akibat Perang di Ukraina

Berbicara dengan tenang, Putin mengakui, sanksi yang dijatuhkan sejak invasi 24 Februari sedang Rusia rasakan.

“Jelas pada saat-saat seperti itu permintaan masyarakat untuk kelompok barang tertentu selalu meningkat, tetapi kami tidak ragu bahwa kami akan menyelesaikan semua masalah ini sambil bekerja dengan tenang,” ungkapnya.

“Secara bertahap, orang akan menyesuaikan diri, mereka akan mengerti bahwa tidak ada peristiwa yang tidak bisa kita tutup dan selesaikan,” imbuh dia.

Putin mencatat, Rusia adalah produsen utama pupuk pertanian. Sehingga, dia menambahkan, akan ada "konsekuensi negatif" yang tak terhindarkan untuk pasar pangan dunia jika Barat membuat masalah terhadap Rusia.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×