Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sentimen itu digaungkan oleh putra mahkota, yang mengatakan, "Negaranya menentang gangguan apa pun dalam urusan dalam negeri China atas nama hak asasi manusia," kata penyiar negara China CCTV.
Xi juga dijadwalkan akan bertemu dengan produsen minyak Teluk lainnya dan menghadiri pertemuan yang lebih luas dari para pemimpin Arab pada hari Jumat (9/12/2022).
Xi juga mengatakan China akan bekerja untuk menjadikan KTT itu sebagai "peristiwa penting dalam sejarah hubungan China-Arab", dan bahwa Beijing melihat Riyadh sebagai suatu kekuatan di dunia multipolar.
Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya seperti Uni Emirat Arab mengatakan bahwa mereka tidak akan memihak antara kekuatan global dan mendiversifikasi mitra untuk melayani kepentingan ekonomi dan keamanan nasional.
Mitra terpercaya
China, konsumen energi terbesar di dunia, adalah mitra dagang utama negara-negara Teluk. Hubungan bilateral telah berkembang karena kawasan itu mendorong diversifikasi ekonomi, meningkatkan kekhawatiran AS tentang keterlibatan China dalam infrastruktur Teluk yang sensitif.
Menteri energi Saudi pada hari Rabu mengatakan Riyadh akan tetap menjadi mitra energi "terpercaya dan dapat diandalkan" untuk Beijing dan keduanya akan meningkatkan kerja sama dalam rantai pasokan energi dengan mendirikan pusat regional di kerajaan untuk pabrik-pabrik China.
Perusahaan China dan Saudi juga menandatangani 34 kesepakatan untuk investasi dalam energi hijau, teknologi informasi, layanan cloud, transportasi, konstruksi dan sektor lainnya, lapor kantor berita negara SPA. Laporan tersebut tidak memberikan angka, tetapi sebelumnya mengatakan kedua negara akan menyegel perjanjian awal senilai US$ 30 miliar.