Sumber: Reuters | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - Presiden AS Donald Trump dinyatakan dalam "kesehatan yang luar biasa" dalam evaluasi medis di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed pada hari Jumat (10/10), kata dokter Trump dalam memo yang dirilis oleh Gedung Putih.
"Trump tetap dalam kondisi kesehatan yang luar biasa, menunjukkan kinerja kardiovaskular, paru-paru, neurologis, dan fisik yang kuat," kata dokter Trump, Sean Barbabella, dalam memo tersebut.
Trump juga menerima pemeriksaan kesehatan preventif dan imunisasi, termasuk vaksinasi flu tahunan dan vaksin penguat COVID-19 yang diperbarui, sebagai persiapan untuk perjalanan internasionalnya yang akan datang, kata memo tersebut.
Baca Juga: Trump Ancam Tendang Spanyol dari NATO, Ini Biang Keroknya
Sebelumnya, sebuah memo yang dirilis oleh Gedung Putih setelah pemeriksaan bulan April menyebutkan bahwa Trump memiliki tinggi 190 cm dan berat 102 kg serta kolesterol tinggi yang terkontrol dengan baik. Memo tersebut memuji ketangguhan Trump dan permainan golfnya.
Kemudian, pada bulan Juli, Gedung Putih mengungkapkan bahwa Trump mengalami pembengkakan di kaki bagian bawah dan memar di tangan kanannya, setelah foto-foto menunjukkan presiden dengan pergelangan kaki bengkak dan riasan menutupi bagian tangannya yang bengkak.
Dokternya, Sean Barbabella, mengatakan dalam surat yang dirilis oleh Gedung Putih saat itu bahwa tes mengonfirmasi bahwa masalah pada kaki tersebut disebabkan oleh "insufisiensi vena kronis", suatu kondisi yang jinak dan umum, terutama pada orang berusia di atas 70 tahun.
Dokter tersebut mengatakan memar di tangan Trump sesuai dengan iritasi jaringan lunak ringan akibat sering berjabat tangan dan penggunaan aspirin, yang dikonsumsi Trump sebagai bagian dari "rejimen pencegahan kardiovaskular standar".
Sejak itu, Gedung Putih telah mengecilkan kekhawatiran tentang kesehatan Trump, tanpa merinci bagaimana masalah kaki tersebut ditangani.
Pada tahun 2020, selama masa jabatan pertamanya, Gedung Putih memberikan penilaian yang saling bertentangan dan tidak transparan tentang kesehatan Trump setelah ia tertular COVID-19.
Baca Juga: Harga Energi Global Tertekan Kelebihan Pasokan