kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dokter spesialis yang bikin perusahaan sekarat jadi sehat walafiat (1)


Jumat, 03 Mei 2019 / 09:50 WIB
Dokter spesialis yang bikin perusahaan sekarat jadi sehat walafiat (1)


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tri Adi

Sudah berbisnis sejak tahun 1977 nama Graeme Hart baru melambung menjelang tahun 1990-an. Telatnya ketenaran Hart lantaran strateginya yang cukup lama menanamkan modal dan berinvestasi di perusahaan sakit lalu menyulapnya menjadi perusahaan sehat dan raksasa.  

Nama Graeme Hart sejatinya tak terlalu kesohor di negara asalnya, Selandia Baru. Ia memang tak suka mempublikasikan dirinya kepada pers. Namun di balik ketertutupannya, pria kelahiran Auckland, Selandia Baru  tahun 1955 ini adalah orang paling kaya di negeri kiwi.

Forbes mencatat kekayaan bersih Hart mencapai US$ 9,8 miliar pada April 2019. Bahkan pada 2009, Hart mampu mengungguli kekayaan taipan di Australia. Ia menjadi orang terkaya di Oceania kala itu. Sedangkan di dunia, saat ini Hart masuk peringkat 168 orang terkaya.

Hart terhitung cepat masuk ke jajaran orang-orang tajir di dunia. Hingga tahun 2004 kekayaan bersihnya baru US$ 1 miliar. Padahal ia memulai bisnis sejak 1977. Pada medio 2000-an bisnis Hart melaju pesat. Puncaknya tahun 2015 saat kekayaan bersihnya lebih dari US$ 12 miliar.

Bisnis Hart terutama melalui perusahaan investasi miliknya: Rank Group yang dibentuknya menjelang tahun 1990. Melalui Rank, Hart mencari perusahaan-perusahaan yang sekarat, terlilit utang besar dan dijual murah. Setelah berhasil mengakuisisi perusahaan tersebut, ia menambal utang dengan bisnis Hart lainnya, dan mengembangkan perusahaan tersebut menjadi lebih besar.

Menjadi wajar ketika Kekayaan Hart baru terlihat pada pertengahan 2000-an. Sebab sejak memulai bisnis pada akhir 1970-an hingga 1990-an Hart lebih banyak berkutat untuk berinvestasi, menanamkan modal ke perusahaan sakit.

Modus macam ini pula yang mengagetkan pelaku usaha di Selandia Baru pada tahun 1989. Ketika itu, Hart melalui Rank Group berniat ikut lelang perusahaan percetakan negara alias Government Printing Office (GPO). Keikutsertaan Rank Group jelas bikin kaget, sebab kala itu Rank Group cuma punya valuasi NZ$ 8,5 juta, sementara GPO bervaluasi NZ$ 38 juta.

Ketika itu GPO sakit dan  terlilit utang, hingga valuasinya jatuh setengahnya. Ini pula alasan Pemerintah Selandia Baru hendak menjualnya. Namun langkah Hart tak berhenti mengagetkan pelaku bisnis Selandia Baru, terlebih para kompetitornya untuk mendapatkan GPO. Sebab, ketika para kompetitor justru menawar GPO di bawah harga valuasinya, Hart justru memberikan harga 1,4x dari price to book value (PBV) GPO.

Perdana Menteri Selandia Baru kala itu David Lange memastikan,  pemerintah tak melewatkan tawaran Hart. Hingga akhirnya Hart memang menjadi pemenang lelang dan berhasil mengakuisisi GPO senilai NZ$ 23 juta pada 1990.

Transaksi GPO langsung berefek ke Rank Group, yang pada 1989 cuma mencatatkan laba bersih NZ$ 1,1 juta, meningkat setahun setelahnya menjadi NZ$ 10,4 juta. Rank sendiri jadi kala itu menjadi salah satu perusahaan terbaik di Selandia Baru.

Hart menggunakan trik serupa setahun setelahnya ketika mengakuisisi perusahaan kertas Whitcoulls seharga NZ$ 71 juta. Sumber dana dari  keuntungan mendapatkan  GPO. Ditambah NZ$ 71 juta pinjaman perbankan.

Kembali, Hart mengembangkan Whitcoulls. Ia menyambungkan Whitcoulls dengan rantai pasok industri kertas. Hingga Whitcoulls bertransformasi menjadi penerbit buku terbesar kelima di dunia. Sebuah blok properti di Auckland juga kini menjadi markas Whitcoulls, berisi pabrik percetakan hingga toko buku terbesar.

Dari bisnis di industri kertas ini, Hart mengembangkan Rank Group ke sektor industri kemasan kertas, plastik, dan aluminium foil. Tentu dengan modus sama, mencari perusahaan yang keuangannya sekarat. Di bisnis industri kemasan, Hart membentuk grup Reynolds Group Holdings yang kepemilikan saham sepenuhnya oleh Rank Group.    
    
(Bersambung)




TERBARU

[X]
×