kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.378.000   -2.000   -0,08%
  • USD/IDR 16.678   2,00   0,01%
  • IDX 8.513   -9,16   -0,11%
  • KOMPAS100 1.180   -0,18   -0,02%
  • LQ45 856   -1,26   -0,15%
  • ISSI 300   0,86   0,29%
  • IDX30 441   -2,75   -0,62%
  • IDXHIDIV20 511   -2,19   -0,43%
  • IDX80 133   -0,14   -0,10%
  • IDXV30 136   0,00   0,00%
  • IDXQ30 141   -0,76   -0,53%

Dolar AS Melemah Rabu (26/11) Pagi: Efek Data Ekonomi & Kandidat Ketua The Fed Baru


Rabu, 26 November 2025 / 08:58 WIB
Dolar AS Melemah Rabu (26/11) Pagi: Efek Data Ekonomi & Kandidat Ketua The Fed Baru
ILUSTRASI. Indeks dolar turun 0,03% ke posisi 99,82 setelah melemah 0,3% pada perdagangan sebelumnya, penurunan harian terbesar dalam hampir tiga pekan. REUTERS/Marcos Brindicci/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Dolar AS melemah pada Rabu (26/11/2025) setelah serangkaian data ekonomi yang jinak memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember.

Investor juga bertaruh bahwa kandidat terdepan untuk memimpin The Fed selanjutnya cenderung akan membawa kebijakan ke arah yang lebih dovish.

Dari kawasan Oseania, dolar Selandia Baru (kiwi) menguat setelah Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) memangkas suku bunga sesuai ekspektasi, namun memberikan pandangan yang lebih hawkish terkait jalur kebijakan ke depan.

Baca Juga: Sentimen Fed Rate Cut Dongkrak Bursa Asia Rabu (26/11), MSCI Asia-Pacific Naik 1%

Dolar Australia sempat naik setelah data domestik menunjukkan inflasi melampaui perkiraan.

Kiwi menguat 0,75% menjadi US$0,5663, sementara dolar Australia naik 0,14% di US$0,6478, setelah sebelumnya sempat menguat sekitar 0,3%.

Ekspektasi Rate Cut Menguat

Data ekonomi AS pada Selasa menunjukkan penjualan ritel naik di bawah perkiraan pada September, sementara indeks harga produsen (PPI) sejalan dengan estimasi.

Kepercayaan konsumen juga melemah pada November karena kekhawatiran terkait kondisi pekerjaan dan finansial rumah tangga.

Kombinasi data tersebut mendorong pasar meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga The Fed bulan depan.

Baca Juga: Bank Sentral Selandia Baru Pangkas Suku Bunga Jadi 2,25%

Menurut CME FedWatch Tool, probabilitas penurunan 25 bps kini mencapai 84%, menekan pergerakan dolar.

“Data semalam menunjukkan gambaran pelemahan ekonomi AS dan menambah alasan bagi FOMC untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat,” kata Carol Kong, Analis Valuta di Commonwealth Bank of Australia.

Euro Menguat, Terseret Sentimen Damai Ukraina-Rusia

Terhadap dolar yang melemah, euro bergerak mendekati level US$1,16 dan terakhir diperdagangkan di US$1,1567.

Penguatan ini sedikit didorong kabar adanya kemajuan dalam rencana perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pihaknya siap memajukan kerangka perdamaian yang didukung AS dan berdiskusi dengan Presiden AS Donald Trump, bersama sekutu Eropa.

Baca Juga: Sinyal The Fed: Peluang Rate Cut Desember Naik, Cek Dampaknya ke IHSG

Sementara itu, pound sterling bergerak stabil di US$1,3166 menjelang pengumuman anggaran penting oleh Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves, yang diperkirakan akan mencakup puluhan miliar pound kenaikan pajak.

Permintaan lindung nilai di pasar opsi meningkat seiring kekhawatiran volatilitas pound.

Thierry Wizman, Strategis Global FX & Rates Macquarie Group, mengatakan pound berpotensi reli singkat jika anggaran dinilai “fiskal-bertanggung jawab”.

Indeks dolar turun 0,03% ke posisi 99,82 setelah melemah 0,3% pada perdagangan sebelumnya, penurunan harian terbesar dalam hampir tiga pekan.

Spekulasi Fed Chair Baru Tekan Dolar

Dolar AS juga ditekan laporan Bloomberg yang menyebut penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett menjadi kandidat terkuat Ketua The Fed berikutnya.

Hassett, seperti Trump, menilai suku bunga seharusnya berada di level yang lebih rendah dibandingkan era Jerome Powell.

Baca Juga: Trump Ogah Perpanjang Subsidi Obamacare, tapi Buka Peluang Kompromi

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan Trump kemungkinan mengumumkan pilihannya sebelum Natal.

“Hassett dipandang selaras dengan preferensi Presiden Trump untuk suku bunga rendah, dan penunjukannya akan memperkuat dorongan pemerintahan agar kebijakan lebih longgar,” ujar Rodrigo Catril, Senior FX Strategist di National Australia Bank.

Yen Dapat Nafas, Risiko Intervensi Mengintai

Pelemahan dolar memberi sedikit ruang bagi yen yang naik 0,1% ke 156,24 per dolar, meski masih dekat level terendah 10 bulan di 157,90 yang terjadi pekan lalu.

Pelaku pasar tetap waspada terhadap potensi intervensi dari otoritas Jepang untuk menahan pelemahan yen, terutama dengan libur Thanksgiving di AS pada Kamis yang dapat menciptakan likuiditas tipis.

Baca Juga: Harga Emas Spot Menguat Tipis ke US$ 4.136 pada Rabu (26/11) Pagi

“Libur Thanksgiving berarti likuiditas lebih tipis, dan itu bisa menjadi waktu yang tepat bagi otoritas Jepang untuk masuk karena dampaknya akan lebih besar,” kata Kong dari CBA.

"Saya pikir intervensi langsung merupakan risiko nyata pekan ini, melihat komentar para pejabat Jepang."

Selanjutnya: IHSG Diproyeksi Naik, Simak Rekomendasi Saham BRI Danareksa Sekuritas Rabu (26/11)

Menarik Dibaca: IHSG Diproyeksi Naik, Simak Rekomendasi Saham BRI Danareksa Sekuritas Rabu (26/11)




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×