Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa dirinya lebih memilih untuk tidak memperpanjang subsidi Obamacare, meski mengakui kemungkinan adanya kebutuhan perpanjangan sementara.
Pernyataan ini disampaikan setelah laporan menyebut Gedung Putih tengah menyiapkan skema perpanjangan subsidi premi asuransi Affordable Care Act (ACA) selama dua tahun.
Subsidi tersebut akan berakhir pada 31 Desember, dan jutaan peserta program asuransi ACA berpotensi menghadapi lonjakan premi secara signifikan jika tidak ada kebijakan lanjutan.
Baca Juga: Harga Emas Spot Menguat Tipis ke US$ 4.136 pada Rabu (26/11) Pagi
Dalam perjalanan menuju Florida untuk libur Thanksgiving Selasa (25/11/2025), Trump menegaskan kepada wartawan di dalam Air Force One bahwa ia menolak rencana perpanjangan dua tahun.
Sikap ini sejalan dengan penolakan dari sejumlah legislator Partai Republik.
Meski demikian, ia membuka kemungkinan adanya kompromi jangka pendek.
“Saya tidak ingin memperpanjangnya selama dua tahun. Bahkan saya lebih suka tidak memperpanjang sama sekali,” kata Trump.
“Namun beberapa jenis perpanjangan mungkin diperlukan untuk menyelesaikan hal lain,” tambahnya tanpa memberikan rincian.
Baca Juga: Space Force Gelar Kontrak Awal Sistem Rudal Golden Dome US$120 Ribu
Sebelumnya, Politico melaporkan bahwa Gedung Putih sedang menyusun kerangka kebijakan kesehatan yang mencakup perpanjangan subsidi ACA selama dua tahun, serta kemungkinan penyesuaian batas kelayakan baru.
Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan pada Selasa bahwa Trump tidak mempertimbangkan “perpanjangan subsidi dua tahun secara langsung”.
Menurutnya, presiden masih terus berdiskusi dengan jajaran kabinet, anggota Kongres, dan para ahli sektor swasta.
Sementara itu, warga AS yang tengah berbelanja paket asuransi ACA untuk tahun 2026 menghadapi kenaikan premi yang rata-rata lebih dari dua kali lipat.
Para ahli kesehatan memperingatkan bahwa konsumen mungkin menunda pendaftaran sambil menunggu keputusan terakhir, atau bahkan memilih keluar dari program sama sekali.
Baca Juga: Zelenskiy: Ukraina Siap Majukan Rencana Damai, Akan Bahas Poin Sensitif dengan Trump
Permintaan Partai Demokrat untuk memperpanjang subsidi ini juga menjadi salah satu isu utama yang menyebabkan penutupan pemerintah (government shutdown) awal bulan ini.
Sorotan publik terhadap biaya kesehatan ikut menegaskan kekhawatiran pemilih mengenai tekanan biaya hidup, isu yang berkontribusi pada kemenangan Partai Demokrat dalam beberapa pemilu terakhir.













