Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Dolar AS menguat pada Rabu (19/2) akibat kekhawatiran tarif dan negosiasi Rusia-Ukraina yang masih tegang.
Sementara itu, dolar Selandia Baru stabil menjelang keputusan suku bunga dari Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ).
RBNZ diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 3,75%, setelah total pemangkasan sebesar 125 basis poin sejak Agustus.
Baca Juga: AS dan Rusia Semakin Mesra, Ukraina Gigit Jari
Langkah ini diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lesu dan mengendalikan tingkat pengangguran yang terus meningkat.
Pasar akan mencermati petunjuk terkait arah kebijakan suku bunga ke depan. Sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Reuters bulan ini memperkirakan pemangkasan lebih lanjut sebesar 50 basis poin pada April mendatang.
Dolar Selandia Baru (NZD) sedikit berubah di $0,5703. Sementara itu, pasar keuangan tengah mencerna pernyataan terbaru dari Presiden AS Donald Trump terkait tarif serta ketidakpastian pasca-pembicaraan awal damai Rusia-Ukraina yang tidak melibatkan Kyiv maupun negara-negara Eropa.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menegaskan bahwa tidak akan ada kesepakatan damai tanpa keterlibatannya.
Ia bahkan menunda kunjungan ke Arab Saudi hingga 10 Maret agar tidak memberikan legitimasi terhadap perundingan AS-Rusia.
Rusia semakin memperketat syarat negosiasi, termasuk menegaskan bahwa mereka tidak akan mentoleransi keanggotaan Ukraina di NATO.
Baca Juga: Harga Emas Stabil di Dekat Rekor Tertinggi Rabu (19/2) Pagi, Dipicu Tarif Trump
Pemerintahan Trump pada Selasa (18/2) mengatakan bahwa mereka sepakat untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut dengan Rusia guna mengakhiri perang di Ukraina.
Harapan akan kesepakatan damai sempat mengangkat nilai euro ke level tertinggi dalam dua minggu pada pekan lalu, tetapi mata uang tersebut kembali melemah dalam beberapa hari terakhir dan terakhir berada di $1,0446.
Pergerakan Mata Uang Global
Indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap enam mata uang utama, naik tipis 0,02% ke 107,02.
Yen Jepang menguat 0,13% menjadi 151,88 per dolar, didukung data GDP yang solid serta inflasi yang kuat, yang meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan.
Poundsterling naik 0,08% menjadi $1,2623 setelah menyentuh level tertinggi dalam dua bulan di $1,2641.
Baca Juga: Komoditas Ini Paling Diuntungkan di Tengah Ketidakpastian Kebijakan Trump
Pasar menantikan data inflasi Inggris yang akan dirilis hari ini, setelah laporan sebelumnya menunjukkan pertumbuhan upah yang meningkat.
Dolar Australia stabil di $0,6352 setelah data pertumbuhan upah sesuai perkiraan. Reserve Bank of Australia memangkas suku bunga pada Selasa tetapi memperingatkan kemungkinan pelonggaran lebih lanjut.
Investor kini menanti risalah pertemuan The Fed bulan Januari yang akan dirilis hari ini untuk mendapatkan petunjuk mengenai bagaimana pembuat kebijakan mempertimbangkan risiko perang dagang global.
Pasar telah memperhitungkan pemangkasan suku bunga sebesar 35 basis poin pada tahun 2025.
Kebijakan tarif Trump yang semakin agresif terus menimbulkan ketidakpastian di pasar global, dan pergerakan dolar AS kemungkinan akan tetap volatil dalam beberapa bulan mendatang.