Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Untuk pertama kalinya sejak tahun 2021, Donald Trump kembali ke Capitol Hill pada hari Kamis (13/4). Trump berupaya menguatkan dukungan dari para anggota DPR dan Senat Partai Republik menuju pemilu Presiden AS tahun ini.
Capitol Hill adalah pusat pemerintahan AS yang menjadi tempat bagi gedung Capitol AS, Senat, DPR, dan Mahkamah Agung.
Kerusuhan di gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021 jelas tidak akan dilupakan. Saat itu, ribuan pendukung Trump yang tidak bisa menerima kekalahan junjungannya itu dalam pemilu Presiden AS tahun 2020.
Trump dianggap menyebarkan ujaran kebencian melalui media sosial sehingga mendorong terjadinya kerusuhan tersebut.
Baca Juga: Jelang Pemilu AS, Kebijakan Luar Negeri Kontroversial Trump Kembali Jadi Sorotan
Kerusuhan yang berlangsung selama 36 jam itu menyebabkan lima orang tewas dengan penyebab yang beragam.
Satu orang tewas karena ditembak oleh polisi, satu orang meninggal karena overdosis narkoba, dan tiga orang lainnya meninggal karena masalah kesehatan, termasuk satu orang polisi.
FBI memperkirakan antara 2.000 hingga 2.500 orang memasuki Gedung Capitol dalam kerusuhan tiga tahun lalu. Banyak di antara mereka yang melakukan perusakan dan penjarahan.
Baca Juga: Rencana Kebijakan Trump: Semua Bitcoin Harus Ditambang di AS
Kembali ke Capitol Hill Jelang Pemilu AS 2024
Melansir AP News, sekelompok anggota DPR dari Partai Republik menyanyikan lagu "Happy Birthday" untuk Trump yang merayakan ulang tahunnya yang ke-77 pada tanggal 14 Juni.
Dalam pertemuan dan jamuan sarapan tersebut, para anggota dewan juga memberi Trump bola bisbol dan tongkat pemukul sebagai simbol kesiapan berkompetisi.
Tersedia juga kue bermotif bendera AS dengan lilin “45”, yang kemudian diganti menjadi "47" merujuk pada jabatan presiden berikutnya.
"Ada persatuan yang luar biasa di Partai Republik," kata Trump dalam sambutan singkatnya.
Pada kesempatan itu, obrolan politik tentu terjadi. Trump menyampaikan pernyataan tentang sejumlah isu, termasuk Rusia, imigrasi, pemotongan pajak, serta beberapa rencana program kerjanya jika terpilih menjadi Presiden AS akhir tahun nanti.
