kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Donald Trump Dinobatkan sebagai Presiden AS Terburuk dalam Sejarah, Bagaimana Biden?


Rabu, 21 Februari 2024 / 06:18 WIB
Donald Trump Dinobatkan sebagai Presiden AS Terburuk dalam Sejarah, Bagaimana Biden?
ILUSTRASI. Sejarawan AS kembali menyebut Donald Trump sebagai presiden terburuk dalam sejarah AS.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Sejarawan AS kembali menyebut Donald Trump sebagai presiden terburuk dalam sejarah AS. Yakni dengan  menempatkannya di urutan ke-45 dari semua mantan presiden Amerika dalam jajak pendapat terbaru.

Melansir People, jajak pendapat tersebut mensurvei 154 sejarawan kepresidenan yang saat ini dan baru-baru ini menjadi anggota American Political Science Association. 

Setiap responden diminta menilai presiden saat ini dan mantan presiden berdasarkan 10 karakteristik, termasuk keterampilan administratif, otoritas moral, dan manajemen ekonomi.

Abraham Lincoln menjadi presiden terhebat di AS di antara para pakar. 

“Ketika para pakar kepresidenan menilai kembali dampak kepresidenan modern dari sudut pandang administratif dan budaya, kami melihat adanya pergeseran signifikan dalam hal kehebatan presiden," jelas profesor ilmu politik dari University of Houston, Brandon Rottinghaus. 

Presiden AS saat ini, Joe Biden, berada di peringkat ke-14 dalam penampilan pertamanya dalam daftar tersebut, dengan peringkat 62,7/100 — lebih tinggi dari peringkat pertama Barack Obama pada tahun 2015 (58,2) dan jauh lebih tinggi dari peringkat pertama Trump pada tahun 2018 (13,0).

Trump berada di urutan terakhir, dan juga ditempatkan di urutan terakhir dalam survei yang sama yang dirilis pada tahun 2018. 

Baca Juga: Dibanding Trump, Putin Lebih Memilih Biden untuk Menjadi Presiden AS

Sejak saat itu, secara teknis ia turun dalam daftar (dari peringkat 44 ke peringkat 45), tetapi hanya karena ada penambahan nama Biden.

“Dalam survei pertama pasca-Trump, kami melihat peningkatan yang signifikan pada presiden-presiden Partai Demokrat baru-baru ini dengan masing-masing presiden naik peringkatnya. Sementara, masing-masing presiden Partai Republik baru-baru ini turun peringkatnya, dengan pengecualian Presiden Trump yang tetap berada di peringkat terbawah,” kata profesor ilmu politik Universitas Coastal Carolina Justin Vaughn dalam rilisnya.

Trump memang mendapat nilai tertinggi dalam satu kategori, yaitu peringkat nomor satu di antara presiden-presiden yang "paling terpolarisasi".

“Donald Trump sejauh ini merupakan presiden yang paling terpolarisasi di antara peringkat presiden, dipilih oleh 170 responden dan mendapatkan rata-rata 1,64 (peringkat 1 adalah peringkat 'paling terpolarisasi'),” kata survei tersebut.

Trump, yang kehilangan suara terbanyak dan elektoral pada pemilihan presiden tahun 2020, kembali mencalonkan diri dan tetap menjadi kandidat terdepan dalam nominasi Partai Republik.

Baca Juga: Penantang Terakhir Donald Trump, Nikki Haley Minta Perlindungan Secret Service

Mengutip The Guardian, tujuan dari jajak pendapat ini adalah untuk menciptakan peringkat kehebatan presiden yang mencakup semua presiden mulai dari George Washington hingga Joe Biden, melanjutkan daftar serupa yang dikumpulkan pada tahun 2015 dan 2018.

Trump adalah sosok unik yang memecah belah, catatan legislatifnya tipis, penolakannya untuk menerima kekalahan dari Biden yang berujung pada serangan mematikan di Kongres, dan karir pasca-presidennya dirundung 91 tuntutan pidana yang timbul dari tindakannya di kantor atau saat kampanye.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×