kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Donald Trump setujui kondisi darurat di Washington DC, apa artinya?


Selasa, 12 Januari 2021 / 09:53 WIB
Donald Trump setujui kondisi darurat di Washington DC, apa artinya?
ILUSTRASI. Donald Trump telah menyetujui kondisi darurat di ibu kota Amerika Serikat. REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Al Jazeera | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kantor pers Gedung Putih mengatakan pada Senin malam, Donald Trump telah menyetujui kondisi darurat di ibu kota Amerika Serikat.

Pengumuman ini dilakukan setelah pejabat penegak hukum AS memperingatkan tentang ancaman sebelum pelantikan Presiden terpilih Joe Biden.

Apa arti dari kondisi darurat ini?

Melansir Al Jazeera, perintah tersebut mengizinkan bantuan federal untuk diperpanjang hingga 24 Januari untuk mendukung upaya di Washington DC dalam menanggapi situasi darurat.

Baca Juga: Situasi tegang, FBI peringatkan adanya aksi demonstrasi bersenjata jelang pelantikan

Secara khusus, ini memungkinkan Badan Manajemen Darurat Federal untuk mengidentifikasi, memobilisasi dan menyediakan atas kebijakannya sendiri, peralatan dan sumber daya yang diperlukan untuk mengurangi dampak keadaan darurat.

Langkah itu dilakukan setelah perusuh pro-Trump menyerbu gedung Capitol AS pada 6 Januari untuk mendukung klaim palsu Trump bahwa pemilu AS dicuri darinya. Lima orang tewas dalam kekerasan itu.

Baca Juga: Melania Trump: Saya benar-benar mengutuk kekerasan di Gedung Kongres

Mengutip Al Jazeera, sebelumnya pada hari Senin, Biro Investigasi Federal (FBI) dalam buletin internal memperingatkan kemungkinan terjadinya aksi unjuk rasa bersenjata di semua 50 negara bagian dan di ibu kota AS pada hari-hari menjelang pelantikan Biden pada 20 Januari.

Walikota Washington DC Muriel Bowser mengirim surat pada akhir pekan meminta pengamanan yang lebih ketat menjelang pelantikan sehubungan dengan "kekacauan, cedera, dan kematian" di Capitol pada 6 Januari.

Bowser meminta Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk memperpanjang ketentuan darurat yang memungkinkan lembaga federal dan lokal lebih mempersiapkan pelantikan dan meminta pengarahan intelijen dan ancaman harian dari FBI dari 11 Januari hingga 24 Januari.

Sementara itu, Senator AS Chris Murphy, Kirsten Gillibrand dan Martin Heinrich mengirim surat kepada Penjabat Menteri Pertahanan Christopher Miller pada hari Senin meminta penjelasan lengkap tentang apa yang terjadi selama kerusuhan Capitol.

Baca Juga: Presiden Maduro: Amerika Serikat berada dalam krisis, hampir di ambang perang saudara

Surat tersebut menyatakan bahwa "lebih dari tiga setengah jam ... telah berlalu antara pelanggaran awal dari penghalang di sisi Barat Capitol AS" dan kedatangan Garda Nasional.

“Pada 6 Januari, butuh 4,5 jam sebelum militer AS tiba untuk mempertahankan Capitol. Itu tidak dapat diterima dan kami meminta perhitungan penuh tentang apa yang perlu diubah,” tweet Murphy.

Demokrat mendorong untuk mendakwa Trump karena menghasut para pendukungnya untuk menyerbu Capitol.

Ketua DPR dari Partai Demokrat Nancy Pelosi mengatakan pada hari Senin bahwa presiden merupakan "ancaman" bagi bangsa dan "harus segera dicopot dari jabatannya".

Selanjutnya: Trump tetap menantang di tengah seruan pengunduruan dirinya




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×