kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.380   -90,00   -0,55%
  • IDX 6.587   -162,51   -2,41%
  • KOMPAS100 967   -29,75   -2,98%
  • LQ45 748   -22,23   -2,89%
  • ISSI 205   -6,09   -2,88%
  • IDX30 388   -11,53   -2,89%
  • IDXHIDIV20 468   -13,99   -2,90%
  • IDX80 109   -3,42   -3,04%
  • IDXV30 115   -3,45   -2,91%
  • IDXQ30 127   -4,24   -3,22%

Donald Trump tuding Rusia mencuri teknologi rudal hipersonik dari AS


Minggu, 20 September 2020 / 04:55 WIB
Donald Trump tuding Rusia mencuri teknologi rudal hipersonik dari AS
ILUSTRASI.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim, Rusia menciptakan rudal hipersonik setelah menerima informasi tentang teknologi tersebut dari pemerintahan pendahulunya, Barack Obama.

"Mereka (Rusia) memiliki rudal, rudal super-duper-hipersonik. Kecepatannya lima kali lebih cepat dari rudal biasa," katanya saat kampanye akbar di Bemidji, Minnesota, Jumat (18/9). "Kami memiliki satu yang lebih cepat, lebih cepat dari itu".

"Rusia mendapat informasi itu dari Pemerintahan Obama, Rusia mencuri informasi itu. Anda tahu itu, Anda tahu itu. Rusia mendapat informasi itu, dan kemudian mereka membangunnya," ujar dia seperti dikutip kantor berita TASS.

Berbicara pada sebuah acara di Gedung Putih pada pertengahan Mei lalu, Trump mengatakan, AS sedang mengerjakan "rudal super-duper" yang mampu terbang 17 kali lebih cepat dibanding rudal lain yang ada saat ini. 

Tapi, dia tidak memberikan perincian lebih lanjut.

Baca Juga: AS tempatkan rudal di Asia, Rusia: Bisa bahayakan pencegah nuklir kami

Belakangan, para pejabat senior AS mengakui, negaranya berusaha mengejar ketertinggalan Rusia dan China di ranah senjata hipersonik. 

Untuk pertama kali Rusia melampaui negara lain

Menteri Pertahanan Mark Esper menyatakan pada 7 Desember 2019, negaranya sedang "merencanakan pengejaran" dan "menginvestasikan setiap dollar sebisa mungkin" untuk mendapatkan kemajuan dalam senjata hipersonik.

Presiden Vladimir Putin sebelumnya mengatakan, sekarang Rusia memiliki senjata hipersonik, tidak ada gunanya negara lain mengeluarkan begitu banyak uang untuk menghalangi Rusia. 

Dia mencatat, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Rusia telah melampaui negara lain dalam hal pengembangan senjata canggih.

Resimen Rudal Pertama Sistem Rudal Jelajah Hipersonik Avangard mulai beroperasi di Rusia pada akhir 2019. Selain itu, Rusia terus menguji senjata mutakhir lainnya, termasuk rudal jelajah anti-kapal hipersonik Tsirkon dan sistem rudal strategi Sarmat.

Selanjutnya: Saat ketegangan Laut China Selatan mereda, giliran Laut Hitam memanas



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×