kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dongkrak angka kelahiran, China bolehkan pasangan suami istri punya 3 anak


Senin, 31 Mei 2021 / 15:32 WIB
Dongkrak angka kelahiran, China bolehkan pasangan suami istri punya 3 anak
ILUSTRASI. Orang-orang berjalan di depan bendera raksasa China di kawasan pusat bisnis di Chongqing, 3 September 2019. Gambar diambil 13 September 2019. Chen Chao/CNS via REUTERS.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China pada Senin (31/5) mengumumkan, pasangan menikah bisa memiliki hingga tiga anak, perubahan kebijakan besar dari batas dua anak, setelah data terbaru menunjukkan penurunan dramatis dalam kelahiran di negara terpadat di dunia itu.

Perubahan itu mendapat lampu hijau pertemuan politbiro yang dipimpin Presiden Xi Jinping, kantor berita resmi Xinhua melaporkan, seperti dikutip Reuters.

Pada 2016, China membatalkan kebijakan satu anak yang telah berusia puluhan tahun, awalnya untuk menghentikan ledakan populasi, dengan batasan dua anak.

Tapi, kebijakan itu gagal menghasilkan lonjakan kelahiran yang berkelanjutan lantaran tingginya biaya membesarkan anak di kota-kota China.

"Untuk lebih mengoptimalkan kebijakan kelahiran, (China) akan menerapkan kebijakan satu pasangan bisa memiliki tiga-anak," kata Xinhua dalam laporannya.

Baca Juga: Kota di China ini laporkan lonjakan kasus COVID-19, ratusan penerbangan dibatalkan

Perubahan kebijakan dengan "langkah-langkah yang mendukung, yang akan kondusif untuk meningkatkan struktur populasi negara kita, memenuhi strategi negara untuk secara aktif mengatasi populasi yang menua dan mempertahankan keuntungan, pemberian sumber daya manusia," sebut Xinhua.

Tapi, Xinhua tidak menyebutkan langkah-langkah dukungan dari Pemerintah China itu.

Hanya, pengumuman tersebut mendapat tanggapan dingin di media sosial China, dengan banyak orang mengatakan mereka tidak mampu memiliki bahkan satu atau dua anak.

"Saya bersedia memiliki tiga anak jika Anda memberi saya 5 juta yuan (Rp 11 juta) per bulan," tulis seorang pengguna Weibo, seperti dilansir Reuters.

Awal bulan ini, sensus penduduk sekali dalam satu dekade China menunjukkan, populasi tumbuh pada tingkat paling lambat selama dekade terakhir sejak 1950-an, menjadi 1,41 miliar jiwa.

Data juga menunjukkan, tingkat kesuburan hanya 1,3 anak per wanita untuk tahun 2020 saja, setara dengan masyarakat lansia seperti Jepang dan Italia.

Selanjutnya: Kasus Covid-19 melonjak, kota di China ini berlakukan lockdown




TERBARU

[X]
×