Sumber: Channel News Asia | Editor: Khomarul Hidayat
Pemerintahan Muhyiddin sendiri telah melakukan yang kebijakan yang kredibel dalam menangani pandemi corona. Sekarang ia harus mengatasi kesan sebagai pemerintah jalur pintu belakang.
Dr Lee Kuok Tiung dari Universiti Malaysia Sabah mengatakan paket stimulus senilai RM 250 miliar (US$ 57,5 miliar) telah memenangkan dukungan publik Perdana Menteri.
“Sejauh ini, pemerintahannya dapat diterima karena tidak ada politisi yang terlibat dalam kasus yang sedang berlangsung (pengadilan) telah ditunjuk. Masih terlalu dini untuk menilai mereka, tetapi pemilihan atau penunjukan tampaknya mencerminkan kriteria integritas dan akuntabilitas," ujarnya.
Setelah dilantik, Muhyiddin berjanji untuk memimpin kabinet yang bersih.
Baca Juga: Mulai hari ini, Malaysia izinkan lagi salat berjemaah di masjid tapi...
"Selain itu, meskipun manfaat stimulus terasa bagi yang lebih kaya secara tidak langsung melalui mekanisme seperti moratorium utang enam bulan, paket stimulus juga menembus berbagai segmen masyarakat dan mereka yang membutuhkan subsidi termasuk para siswa," tambah Lee.
Muhyiddin mungkin telah menghindari lawan-lawan politiknya di kursi parlemen pada Senin pekan depan. Namun, mereka akan mencoba lagi selama sesi berikutnya pada bulan Juli 2020.
Namun, Dr Ahmad Fauzi Abdul Hamid, seorang profesor ilmu politik di Universiti Sains Malaysia mengatakan perdana menteri perlu mengatasi kesan bahwa ia mengambil alih kekuasaan melalui pintu belakang.
Muhyiddin pada bulan Februari lalu memimpin Partai Bersatu keluar dari koalisi Pakatan Harapan (PH) dan bergabung dengan mantan koalisi yang berkuasa untuk mengambil alih kekuasaan.
"Untuk mengatasi kesan legitimasi ini, pemerintah Muhyiddin harus melakukan yang terbaik di semua jalan, yang paling penting adalah bertanggung jawab kepada pemilih melalui parlemen," katanya.
Baca Juga: Malaysia memanas, parlemen setuju usulan mosi tidak percaya atas Perdana Menteri