kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Drone Rusia Ditembak Jatuh Setelah Terbang ke Wilayah Udara NATO


Kamis, 17 Maret 2022 / 05:49 WIB
Drone Rusia Ditembak Jatuh Setelah Terbang ke Wilayah Udara NATO
ILUSTRASI. Dampak perang Rusia-Ukraina. REUTERS/Maksim Levin


Sumber: Yahoo News,ABC News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Angkatan udara Ukraina mengatakan, sebuah pesawat tak berawak Rusia menerobos wilayah udara NATO setelah terbang ke Polandia sebelum ditembak jatuh di wilayah Ukraina.

Melansir Yahoo News, pesawat tak berawak itu dikatakan telah mengitari kota Yavoriv di Ukraina untuk menilai kerusakan yang disebabkan oleh serangan Rusia di pangkalan militer Yavoriv dekat Lviv.

Menurut pihak berwenang, sebuah serangan selama akhir pekan menewaskan sedikitnya 35 orang dan melukai sedikitnya 134 orang lainnya.

Yavoriv terletak hanya 15 mil dari perbatasan Polandia, tetapi ditargetkan dengan lebih dari 30 rudal jelajah pada hari Minggu.

"Seperti yang bisa kita lihat, penjajah terus melakukan tindakan provokatif mereka tanpa ragu-ragu, terbang ke wilayah udara negara-negara anggota NATO," jelas seorang juru bicara pasukan Ukraina.

Baca Juga: Rusia: Ada Beberapa Harapan untuk Mencapai Kompromi dengan Ukraina

Menurut The Times, sumber militer Ukraina mengatakan mereka mengira itu adalah pesawat tak berawak Forpost Rusia, yang tidak diterbangkan oleh negara lain.

"Tidak ada personel NATO di Ukraina," kata seorang pejabat NATO, ketika ditanya apakah ada personel NATO di pangkalan itu.

Pemerintah Ukraina telah memohon kepada NATO untuk memberlakukan zona larangan terbang di wilayah udara mereka, tetapi NATO sejauh ini menolak karena khawatir hal itu akan memicu perang melawan Federasi Rusia.

Berbicara pada hari Kamis, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan membawa zona larangan terbang akan menyebabkan konflik langsung antara Rusia dan NATO - sesuatu yang dia bertekad untuk hindari.

Baca Juga: Presiden Ukraina: Pembicaraan Damai dengan Rusia Terdengar Lebih Realistis

Pada hari Senin, menteri kesehatan Sajid Javid memperingatkan akan dilakukannya "tanggapan parah" jika Rusia melanggar batas wilayah NATO.

"Kami sudah sangat jelas sejak awal, dengan sekutu NATO kami, bahwa jika ada serangan apa pun di wilayah NATO maka itu akan menjadi perang dengan NATO dan akan ada respons yang parah," jelasnya.

"Bahkan jika hanya satu tentara Rusia yang masuk ke wilayah NATO, maka itu akan menjadi perang dengan Rusia dan NATO akan merespons. Itu tidak berubah selama konflik ini dan akan ada tanggapan signifikan dari NATO jika ada serangan apa pun dari Rusia," tegasnya.

Dia menambahkan, "Pesan kami sudah sangat jelas sejak awal. Segala jenis serangan, apa pun yang menyentuh wilayah NATO atau berdampak signifikan pada NATO, maka kami akan merespons."

Dampak dari serangan udara mematikan di dekat perbatasan Polandia

Mengutip ABC News, pada hari Minggu (13/3/2022), pembom jarak jauh Rusia meluncurkan "lebih dari beberapa lusin" rudal jelajah di fasilitas pelatihan Ukraina barat dekat Yavoriv, ​​sekitar 10 mil dari perbatasan Polandia. Semua rudal diluncurkan dari wilayah udara Rusia, merusak setidaknya tujuh bangunan, menurut pejabat itu.

Serangan itu menewaskan sedikitnya 35 orang dan 134 lainnya luka-luka, menurut pejabat Ukraina.

Rusia juga menyerang dua lapangan udara di Ukraina barat pada hari Jumat di kota Lutsk dan Ivano-Frankovsk.

Selama konferensi pers Senin di Pentagon, sekretaris pers AS John Kirby mengatakan serangan di Ukraina barat adalah bagian dari perluasan serangan Rusia di seluruh Ukraina.

"Saya tidak akan berpikir bahwa kami akan menganggap ini atau serangan lain di Ukraina barat sebagai semacam titik balik. Rusia jelas memperluas beberapa target mereka," kata Kirby.



TERBARU

[X]
×