Sumber: Arab News | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JEDDAH. Kementerian Kesehatan Saudi telah menyetujui dua vaksin tambahan COVID-19, yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Moderna, untuk digunakan di Kerajaan. Sebelumnya, vaksin Pfizer / BioNTech sudah digunakan untuk mengimunisasi orang di negara ini.
Ibrahim Al-Oraifi, direktur jenderal urusan kesehatan di Provinsi Timur, mengatakan kepada saluran berita Al Arabiya bahwa ada persaingan global untuk mendapatkan pasokan vaksin. Namun dia menambahkan bahwa otoritas Saudi telah mendapatkan jumlah yang baik dan upaya vaksinasi sedang ditingkatkan.
“Ada peningkatan jumlah pekerja di pusat vaksin di Kerajaan karena mereka mendapatkan pengalaman yang baik, di mana alur kerja menjadi lebih cepat dan lebih besar dengan perluasan ruang penerimaan untuk penerima vaksin,” tambahnya.
Pusat vaksinasi di Al-Ahsa sudah siap dibuka, kata Al-Oraifi, tinggal menunggu penyerahan vaksin. "Kami akan mulai dalam satu atau dua minggu," tambahnya. "Sementara itu, pekerjaan sedang dilakukan untuk melengkapi pusat Hafar Al-Batin, yang diharapkan mulai beroperasi bulan depan."
Baca Juga: Tingkat bunuh diri di Jepang melonjak usai gelombang kedua Covid-19
Dia mengatakan bahwa sekitar 400.000 orang di Provinsi Timur telah mendaftar melalui aplikasi layanan kesehatan Sehhaty kementerian untuk menerima vaksinasi, dan sekitar 60.000 orang telah diinokulasi. Secara nasional, lebih dari 2 juta orang mendaftar vaksin pada bulan pertama setelah proses pendaftaran diluncurkan.
Menurut statistik selama sebulan terakhir, Kementerian Kesehatan saat ini menerima 100.000 dosis vaksin Pfizer / BioNTech. Ini bertujuan untuk mencapai setidaknya 80 persen kekebalan di antara populasi melalui vaksinasi.
Otoritas Saudi pada hari Senin mencatat enam kematian tambahan terkait dengan COVID-19, sehingga jumlah kematian di negara itu menjadi 6.329. 170 kasus infeksi telah dikonfirmasi, yang berarti 365.099 orang di Kerajaan telah tertular penyakit tersebut. Dari jumlah tersebut, 1.922 tetap aktif dan 317 pasien dalam kondisi kritis.
Kementerian mengatakan 67 dari kasus baru berada di Riyadh, 38 di Mekkah, 25 di Provinsi Timur dan 22 di Madinah. 161 pasien lainnya telah pulih dari penyakit tersebut, sehingga jumlah pemulihan menjadi 356.848. Jumlah total tes PCR yang dilakukan di negara itu sekarang mencapai 11.713.996, termasuk 45.064 dalam 24 jam sebelumnya.