Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BANGKOK. Pada saat pihak militer Thailand menggulingkan pemerintahan yang memiliki hubungan dengan Thaksin Shinawatra pada 2006 lalu, pendukung Thaksin yang mayoritas berasal dari pedesaan melawan. Nah, sepertinya, kondisi yang sama akan terjadi kali ini.
Kelompok merah, kelompok pendukung Thaksin, sudah membentuk jaringan di Thailand bagian Selatan yang dapat memobilisasi pendukung dari seluruh negara. Adapun pemimpin mereka sudah ditahan kemarin seiring terjadinya ketidakstabilan politik yang sudah berlangsung selama enam bulan lamanya. Kudeta militer diumumkan oleh pimpinan militer Prayuth Chan-Oca. Ini merupakan kudeta yang ke-12 dari delapan dekade terakhir.
"Pihak oposisi dan pihak yang mendukung kudeta sama-sama kuat. Hal ini berpotensi memicu konfrontasi dan bentrokan akan dipenuhi kekerasan," jelas Thitinan Pongsudhirak.
Dua hari pasca mendeklarasikan kondisi darurat dan mengatakan tidak ada kudeta, Prayuth mengimbau agar pejabat militer senior menegakkan perdamaian. Dia juga bilang akan ada pemberlakukan jam malam di Thailand dari jam 10 malam hingga jam 5 pagi. Militer Thailand juga melarang dilakukannya aksi protes yang bermuatan politis.
Catatan saja, kemarin, baht Thailand melemah 0,1% versus dollar AS. Namun, sebelum berita kudeta tersebar, mata uang Negeri Gajah Putih ini sudah menguat 0,4%.