Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sementara itu, Korea Utara (Korut) saat ini harus berjibaku dengan sistem perawatan kesehatan yang sudah kuno dalam memerangi virus corona. Menurut salah satu pekerja sosial di Korut, pihaknya meragukan data pemerintah Korut karena belum adanya laporan tentang infeksi yang dikonfirmasi di wilayah perbatasan.
Data South China Morning Post melaporkan, Korut, yang memiliki perbatasan darat 1.500 km dengan China, belum melaporkan kasus virus tersebut. Padahal, virus yang memiliki nama resmi Covid-19 telah menyebar ke setidaknya 26 negara sejak pertama kali muncul di kota Wuhan, China pada akhir tahun lalu.
Kee Park, seorang dosen di Harvard Medical School yang telah melakukan lebih dari selusin perjalanan kemanusiaan ke Korea Utara, mengatakan negara miskin itu harus berjuang untuk mengelola wabah karena sistem perawatan kesehatan kuno yang sangat minim. Kondisi itu diperburuk oleh sanksi internasional yang menargetkan program senjata nuklirnya.
"Mungkin mereka dapat mengatur untuk mendeteksi dan merawat sejumlah kecil. Akan tetapi wabah kemungkinan dapat dengan mudah membebani sistem kesehatan," kata Park. "Persediaan medis kritis sulit untuk diimpor dan peralatan vital tidak dapat diperbaiki karena kesulitan dalam pengadaan suku cadang."