Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Hong Kong bakal menutup tahun 2019 dengan berbagai protes yang berlangsung di malam pergantian tahun. Aksi ini bertujuan mengganggu perayaan malam tahun baru dan aktivitas berbelanja di pusat keuangan Asia itu.
Mengutip pemberitahuan di media sosial, Reuters melaporkan, protes bertajuk Suck the Eve dan Shop With You akan menyasar kawasan-kawasan yang menjadi pusat perayaan pergantian tahun, termasuk distrik Lan Kwai Fong dan Victoria Harbour, serta pusat perbelanjaan populer.
Di Tahun Baru, Front Hak Asasi Manusia Sipil bakal menggelar pawai pro-demokrasi pada 1 Januari 2020. Polisi sudah mengizinkan aksi yang bermula dari taman di Teluk Causeway dan berakhir di kawasan pusat bisnis bekas jajahan Inggris ini.
Baca Juga: Hadapi demo berkepanjangan, polisi Hong Kong diguyur tunjangan US$ 17 juta
Front Hak Asasi Manusia Sipil, yang berada di belakang pawai damai pada Juni dan protes massal di awal Desember lalu, mengklaim, sebanyak 800.000 orang bakal hadir dalam aksi 1 Januari 2020 nanti.
"Pada tahun baru, kita perlu menunjukkan solidaritas kita untuk menentang pemerintah. Kami berharap, masyarakat Hong Kong akan turun ke jalan untuk masa depan Hong Kong," kata Jimmy Sham, pemimpin Front Hak Asasi Manusia Sipil, seperti dikutip Reuters.
Kepolisian Hong Kong menyatakan, pihaknya akan mengerahkan pasukan pengendali massa pada Selasa (31/12), dan mendesak demonstran yang menggelar pawai pada Rabu (1/1) untuk tetap berlangsung damai.
Dalam sebuah unggahan di akun Facebook, Komisaris Polisi Chris Tang mengucapkan terimakasih kepada petugas garis depan karena telah menjaga "keamanan dan stabilitas" Hong Kong.
Tang juga mengeluarkan peringatan kepada para pemrotes. "Jika Anda menggunakan kekerasan, Anda tidak akan mendapatkan dukungan publik. Kami, polisi, akan melakukan semua yang kami bisa untuk menangkap Anda," tegas Tang seperti Reuters lansir.
Sebelumnya, terjadi bentrokan dalam aksi malam Natal, ketika polisi anti-huru hara menembakkan gas air mata ke arah ribuan pengunjuk rasa dalam aksi di kawasan pusat perbelanjaan dan wisata utama Hong Kong.
Baca Juga: Hong Kong akan kembali menggelar aksi unjuk rasa Tahun Baru besar-besaran
Protes yang memasuki bulan ketujuh telah berkurang intensitas dan ukurannya dalam beberapa minggu terakhir, meski pawai atau demonstrasi terus terjadi hampir setiap hari di Hong Kong.
Pada Senin (30/12) malam, misalnya, ratusan orang berkumpul di distrik pusat bisnis untuk mengenang orang-orang yang terbunuh atau terluka selama protes. Lebih dari 2.000 pengunjuk rasa terluka sejak aksi bergulir mulai Juni lalu.
"Bagi sebagian besar orang Hong Kong, Natal dan Tahun Baru tidak berarti apa-apa lagi bagi kami," kata Roger Mak yang ikut dala aksi Senin malam. "Apa yang kami perjuangkan adalah masa depan kami," ujar pria 35 tahun ini.