Sumber: IRNA | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - TEHRAN – Amerika Serikat telah menghabiskan dana lebih dari US$ 22 miliar sepanjang 2024 untuk mendukung aksi militer rezim Zionis Israel di Gaza, Lebanon, dan Suriah.
Belanja militer Amerika Serikat untuk membantu Israel ini terungkap dari data terbaru yang dirilis oleh Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).
Baca Juga: AS Habiskan Lebih dari US$ 20 Miliar untuk Membantu Israel dan Menyerang Yaman
Laporan yang diterbitkan Selasa malam (31/12) mengungkapkan bahwa sekitar 69% persenjataan Israel dipasok oleh Amerika Serikat pada periode 2019-2023, dan angka ini meningkat menjadi 78% pada 2024.
Lembaga ini juga mencatat terjadinya lonjakan pengiriman senjata Amerika Serikat ke Isrel.
Hingga Desember 2023, Amerika Serikat telah mengirimkan lebih dari 10.000 ton senjata senilai US$ 2,4 miliar kepada Israel.
Baca Juga: Netanyahu Promosikan Operasi Militer Israel di Gaza di Kongres AS
Jumlah ini melonjak menjadi 50.000 ton pada Agustus 2024, dikirim melalui ratusan pesawat dan kapal.
Peralatan militer yang dikirim AS ke Israel mencakup:
- Sistem rudal Iron Dome
- Bom presisi
- Helikopter berat CH-53
- Helikopter AH-64 Apache
- Peluru artileri 155mm
- Bom penghancur bunker dan kendaraan lapis baja
Menurut Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR), Amerika Serikat telah memberikan lebih dari US$ 310 miliar bantuan militer dan ekonomi kepada Israel sejak negara itu berdiri.
Baca Juga: 4 Negara Pendukung Utama Militer Israel, AS Paling Loyal
Bantuan militer yang digelontorkan tahun lalu merupakan bagian dari bantuan jangka panjang Amerika Serikat kepada Israel
Pada 2016, kedua negara menandatangani perjanjian bantuan militer 10 tahun senilai US$ 38 miliar, yang mengalokasikan US$ 3,8 miliar setiap tahun untuk memperkuat kemampuan militer dan pertahanan rudal Israel.
Pada 2024, paket bantuan militer darurat melonjak, mencakup:
- US$ 14,1 miliar bantuan militer disetujui pada Februari
- US$ 2,5 miliar paket senjata pada Maret
- Lebih dari 100 kontrak senjata untuk mendukung sistem rudal dan menambah persenjataan Israel
Bantuan ini memicu kritik dari aktivis dan organisasi hak asasi manusia, yang menuduh rezim Zionis menggunakan senjata buatan AS untuk menyerang warga sipil dan genosida di Gaza Palestina. Aktivis juga menyoroti minimnya pengawasan dari Washington terkait penggunaan senjata tersebut.