CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.894   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.129   -85,71   -1,19%
  • KOMPAS100 1.091   -11,54   -1,05%
  • LQ45 870   -6,00   -0,69%
  • ISSI 215   -3,57   -1,64%
  • IDX30 446   -2,19   -0,49%
  • IDXHIDIV20 538   -1,08   -0,20%
  • IDX80 125   -1,34   -1,06%
  • IDXV30 135   -0,47   -0,34%
  • IDXQ30 149   -0,62   -0,42%

Dulu pernah hampir bangkrut, kini Marvel dulang pendapatan miliaran dolar


Jumat, 11 Oktober 2019 / 18:06 WIB
Dulu pernah hampir bangkrut, kini Marvel dulang pendapatan miliaran dolar
ILUSTRASI. A man is silhouetted against the Captain Marvel logo at a fan event in Singapore, February 14, 2019. REUTERS/Feline Lim


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Marvel Comics merayakan ulang tahun ke 80 pada tahun ini. Bisnis yang sempat berada di ujung tanduk ini, kini mendulang pendapatan miliaran dolar Amerika Serikat lewat film-film box office.

Mengutip BBC pada Jumat, (11/10), Marvel menerbitkan buku komik pertamanya pada tahun 1939. Kini perusahaan ini menjadi satu nama terbesar dalam dunia hiburan.

Jajaran film terbaru seperti Captain Marvel dan Avengers: Endgame masing-masing menghasilkan lebih dari satu miliar dolar di box office global. Padahal, perusahaan ini hampir bangkrut pada 1990-an.

Baca Juga: Tegang lagi, kawasan Teluk sudah memanas sejak bulan Mei

Pada masa-masa awal, Marvel dikenal sebagai komik timely dan menampilkan pahlawan super seperti Submariner, seorang petualang bawah air yang masih ada dalam komik saat ini. Maupun Human Torch yang merupakan versi awal dari karakter yang akan menjadi bagian dari The Fantastic Four.

"Apa yang dilakukan Marvel pada 1960-an adalah menciptakan jajaran pahlawan yang berbeda yang lebih seperti orang biasa, mereka adalah pahlawan yang cacat" ujar  Chris Murray, seorang profesor studi komik di University of Dundee, mengatakan kepada Radio 1 Newsbeat.

Karakter seperti Spider Man dan Hulk dimotivasi oleh rasa bersalah atau marah. Setelah mendapatkan kekuatan laba-laba, Peter Parker memilih untuk tidak menghentikan perampok yang beberapa saat kemudian membunuh pamannya. 

Tetapi karakter dan cerita Marvel mencoba melakukan hal yang lebih dari sekadar berhubungan dengan pembacanya. Mereka juga mencerminkan perubahan sosial yang terjadi di Amerika.

"Karakter seperti X-Men dan Black Panther adalah masalah yang menantang tentang prasangka di negara yang terbagi," tambah Chris.

Baca Juga: Tarif angkut minyak melonjak ke level tertinggi setelah adanya sanksi AS

X-Men, yang dibenci karena kekuatan yang mereka miliki sejak lahir dan tidak memiliki kendali telah dipandang sebagai metafora prasangka terhadap kelompok minoritas seperti komunitas LGBT.

Sementara Black Panther, pahlawan super kulit hitam pertama yang muncul dalam buku komik arus utama Amerika, diyakini telah terinspirasi oleh gerakan hak-hak sipil di Amerika. Ia diperkenalkan dalam The Fantastic Four edisi 1966.

Selama beberapa dekade, Marvel Comics selalu diupayakan agar relevan dengan kondisi terkini. Salah satu sampulnya yang paling terkenal diterbitkan pada tahun 1941 menunjukkan Kapten Amerika meninju wajah Adolf Hitler.

Dalam beberapa tahun terakhir, Marvel telah memperkenalkan karakter yang lebih beragam seperti Spider Man kulit hitam pertama, Miles Morales dan Ms. Marvel, karakter Muslim pertama yang dimiliki komik Marvel. "Karakter-karakter baru ini membawa angin segar ke dalam genre superhero secara keseluruhan," kata Chris.

Chris percaya kemenangan terbesar Marvel selalu datang dari karakter seperti Squirrel Girl yang sedikit berbeda.

Tapi hal ini bisa saja hilang selamanya ketika Marvel mengalami masalah keuangan pada 1990-an. "Industri komik telah dinilai terlalu tinggi selama bertahun-tahun," kata Chris.

Baca Juga: Inilah lika-liku masa perang dagang AS-China dan reaksi bursa Wall Street

Penampilan pertama Spider Man, dalam edisi 1962 15 dari Amazing Fantasy, pernah terjual seharga US$ 1,1 juta dan penampilan pertama karakter seperti X-Men, Iron-Man dan The Incredible Hulk telah terjual ratusan ribu dolar .

Chris menambahkan bahwa Marvel juga mengambil risiko dengan pindah ke bisnis mainan dan merchandising yang tidak membuahkan hasil pada saat itu. Itulah yang menyebabkan Marvel menjual hak film untuk Spider Man ke Sony pada tahun 1999 hanya dengan US$ 7 juta.

Dan kesepakatan itu adalah sesuatu yang harus diselesaikan Marvel.

Siapa pun yang akhirnya memiliki hak atas Spider Man, masa depan Marvel tampaknya lebih terletak di layar film Box Office daripada di halaman yang dicetak di komik. 

Lantaran mereka berhadapan dengan DC dan penerbit saingan lainnya juga telah melihat karakter komik mereka di layar lebar dalam beberapa tahun terakhir.

Baru-baru ini Marvel juga mengumumkan 10 film baru pada awal tahun ini dan delapan seri TV baru dalam produksi untuk layanan streaming baru Disney +.

Baca Juga: Asumsi terburuk, PDB China hanya tumbuh 5,5% di 2020 jika...

Chris mengatakan ketika Marvel pertama kali memulai penawaran sinematik mereka, orang-orang yang membuat film telah melakukan "studi nyata" tentang apa yang membuat komik Marvel bekerja.

"Begitu Nick Fury muncul di akhir film Iron Man pertama dan bertanya kepada Tony Stark apakah dia pernah mendengar tentang inisiatif Avengers, pembaca komik tahu ke mana arahnya," katanya.

"Saya pikir kesuksesan film-film Marvel selama beberapa dekade terakhir sangat terkait erat dengan 80 tahun sejarah Marvel, pengalamannya yang luas dalam mendongeng, dan pengembangan karakter mereka," kata Chris.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×