Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menginstruksikan pemerintahannya untuk sementara waktu menghentikan pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tengah pandemi global virus corona baru.
Trump mengatakan, WHO telah "gagal dalam tugas dasarnya dan harus bertanggungjawab". Dia menyebutkan, WHO mempromosikan "disinformasi" China tentang virus corona yang kemungkinan menyebabkan wabah yang lebih luas.
AS adalah donor terbesar untuk WHO, dengan menyumbang lebih dari US$ 400 juta pada 2019 lalu. Angka ini sekitar 15% dari anggaran lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berbasis di jenewa, Swiss, tersebut.
Keputusan Trump pun menuai kecaman dari berbagai penjuru dunia. Berikut daftarnya mengutip Reuters:
Baca Juga: Rusia laporkan 3.388 kasus baru virus corona, rekor harian tertinggi
Kementerian Luar Negeri China
China mendesak AS untuk memenuhi kewajibannya kepada WHO. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan, pandemi virus corona yang telah menginfeksi hampir dua juta orang di seluruh dunia berada pada tahap kritis, dan keputusan Trump akan memengaruhi semua negara.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas
"Menyalahkan kesalahan tidak membantu. Virus tidak mengenal batas," kata Maas dalam kicauan di akun Twitter-nya, Rabu (15/4).
"Kita harus bekerja sama secara erat melawan #COVID19. Salah satu investasi terbaik adalah memperkuat @UN (PBB), khususnya @WHO yang kurang dana, misalnya, untuk mengembangkan dan mendistribusikan tes dan vaksin," ujarnya.
Baca Juga: Mantan kepala MI6: China sembunyikan informasi penting tentang corona
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern
"Pada saat seperti ini, ketika kita perlu berbagi informasi dan perlu memiliki saran yang bisa kita andalkan, WHO telah menyediakan itu. Kami akan terus mendukungnya dan terus memberikan kontribusi kami," katanya.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison
"WHO sebagai organisasi melakukan banyak pekerjaan penting, termasuk di sini, di wilayah kami, di Pasifik, dan kami bekerjasama dengan mereka," ujar Morrison.
"Kami tidak akan membuang bayi keluar dengan air mandi di sini, tetapi mereka juga tidak kebal dari kritik dan kebal dari melakukan hal-hal yang lebih baik," imbuh dia.
Sektretaris Jenderal PBB Guterr Antonio
"Bukan waktunya untuk mengurangi sumber daya untuk operasional WHO," katanya. "Sekarang adalah waktu bagi persatuan dan komunitas internasional untuk bekerja bersama dalam solidaritas untuk menghentikan virus ini dan konsekuensinya yang menghancurkan".
Baca Juga: Trump setop bantuan, China desak AS untuk kembali menyumbang buat WHO
Uni Eropa
"Sangat menyesali keputusan AS yang menunda pendanaan ke WHO. Tidak ada alasan membenarkan tindakan ini pada saat upaya mereka diperlukan lebih dari sebelumnya," sebut Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell.
Melinda Gates, Co-Chair Yayasan Bill & Melinda Gates
"Menghentikan pendanaan untuk WHO selama krisis kesehatan dunia sama berbahayanya dengan kedengarannya," katanya di Twitter.
"Pekerjaan mereka memperlambat penyebaran COVID-19 dan jika pekerjaan itu dihentikan tidak ada organisasi lain yang bisa menggantikan mereka. Dunia membutuhkan WHO sekarang lebih dari sebelumnya," ujarnya.
Baca Juga: Selain kasus impor, gelombang kasus corona tanpa gejala di China masih tinggi