kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dunia kecam keputusan Trump setop pendanaan untuk WHO, ini daftarnya


Rabu, 15 April 2020 / 18:32 WIB
Dunia kecam keputusan Trump setop pendanaan untuk WHO, ini daftarnya
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump terlihat dari balik latar belakang ruang briefing pers Brady ketika dia tiba untuk memimpin pengarahan tanggapan virus corona harian di Gedung Putih di Washington, AS, 1 April 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Perdana Menteri Australia Scott Morrison

"WHO sebagai organisasi melakukan banyak pekerjaan penting, termasuk di sini, di wilayah kami, di Pasifik, dan kami bekerjasama dengan mereka," ujar Morrison.

"Kami tidak akan membuang bayi keluar dengan air mandi di sini, tetapi mereka juga tidak kebal dari kritik dan kebal dari melakukan hal-hal yang lebih baik," imbuh dia.

Sektretaris Jenderal PBB Guterr Antonio

"Bukan waktunya untuk mengurangi sumber daya untuk operasional WHO," katanya. "Sekarang adalah waktu bagi persatuan dan komunitas internasional untuk bekerja bersama dalam solidaritas untuk menghentikan virus ini dan konsekuensinya yang menghancurkan".

Baca Juga: Trump setop bantuan, China desak AS untuk kembali menyumbang buat WHO

Uni Eropa

"Sangat menyesali keputusan AS yang menunda pendanaan ke WHO. Tidak ada alasan membenarkan tindakan ini pada saat upaya mereka diperlukan lebih dari sebelumnya," sebut Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell.

Melinda Gates, Co-Chair Yayasan Bill & Melinda Gates

"Menghentikan pendanaan untuk WHO selama krisis kesehatan dunia sama berbahayanya dengan kedengarannya," katanya di Twitter.

"Pekerjaan mereka memperlambat penyebaran COVID-19 dan jika pekerjaan itu dihentikan tidak ada organisasi lain yang bisa menggantikan mereka. Dunia membutuhkan WHO sekarang lebih dari sebelumnya," ujarnya.

Baca Juga: Selain kasus impor, gelombang kasus corona tanpa gejala di China masih tinggi




TERBARU

[X]
×