kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Mantan kepala MI6: China sembunyikan informasi penting tentang corona


Rabu, 15 April 2020 / 17:05 WIB
Mantan kepala MI6: China sembunyikan informasi penting tentang corona
ILUSTRASI. Kampanye kesehatan masyarakat oleh Pemerintah Inggris ditampilkan di Piccadilly Circus, ketika penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) berlanjut, London, Inggris, 8 April 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - LONDON. Mantan Kepala MI6, badan intelijen Inggris, menuding China menyembunyikan informasi penting tentang wabah virus corona baru dari seluruh dunia, dan karenanya harus bertanggungjawab.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Selasa (14/4), ia akan menghentikan pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena telah mempromosikan "disinformasi" China tentang virus corona.

John Sawers, kepala Secret Intelligence Service Inggris atau MI6 2009 hingga 2014, Rabu (15/4), menyatakan, akan lebih baik meminta pertanggungjawaban China dibanding WHO.

Baca Juga: Trump setop bantuan, China desak AS untuk kembali menyumbang buat WHO

"Ada kemarahan yang mendalam di Amerika atas apa yang mereka lihat telah ditimpakan kepada kita semua oleh China, dan China menghindari banyak tanggungjawab atas asal mula virus karena gagal mengatasinya pada awalnya," kata Sawers kepada BBC seperti dikutip Reuters.

"Intelijen adalah tentang memperoleh informasi yang telah disembunyikan dari Anda oleh negara-negara lain dan aktor-aktor lain. Ada periode singkat di Desember dan Januari ketika orang-orang China memang menyembunyikan (wabah) ini dari Barat," ujarnya.

Trump pada Selasa (14/4) mengatakan, ia akan menghentikan pendanaan untuk WHO. Sebab, ia menyebutkan, WHO telah "gagal dalam tugas dasarnya dan harus bertanggungjawab".

Baca Juga: Selain kasus impor, gelombang kasus corona tanpa gejala di China masih tinggi



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×