Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Menurut Trump, WHO telah memberikan "disinformasi" tentang virus corona di China yang kemungkinan mengarah pada penyebaran yang lebih luas dari yang seharusnya terjadi.
China pun mendesak AS untuk memenuhi kewajibannya kepada WHO, setelah Trump menghentikan pendanaan untuk lembaga di bawah PBB itu.
Apakah China akan turun tangan untuk mengisi kekurangan itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian tidak menjawab. "China sedang mencari masalah yang relevan sesuai dengan kebutuhan situasi," katanya seperti dilansir Reuters.
Baca Juga: Korea Selatan tetap gelar pemilu di tengah wabah corona, begini suasananya
AS adalah donor terbesar untuk WHO, dengan menyumbang lebih dari US$ 400 juta pada 2019, sekitar 15% dari total anggaran lembaga yang berbasis di Jenewa, Swiss tersebut.
Zhao dalam konferensi pers Rabu (15/4) mengatakan, pandemi virus corona yang telah menginfeksi hampir dua juta orang secara global berada pada tahap kritis, danĀ keputusan Trump tersebut akan memengaruhi semua negara di dunia.