kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dunia memandang ibu negara China yang baru


Selasa, 26 Maret 2013 / 19:15 WIB
Dunia memandang ibu negara China yang baru
ILUSTRASI. Sinopsis & jadwal Boruto episode 222, ujian akhir pertarungan 1 vs. 1


Sumber: Guardian, Daily Beast, CNN, Telegraph, WSJ |

BEIJING. Xi Jinping boleh menjadi orang paling berpengaruh di negara berekonomi kedua terbesar dunia, namun dunia tak hendak membicarakannya. Semua mata justru lebih tertarik pada sosok perempuan di sebelahnya, saat mereka mendarat di Afrika Selatan untuk menghadiri BRICS summit hari ini.

Peng Liyuan, ibu negara China yang baru, menjadi sorotan media dunia dan menimbulkan kehebohan di media sosial China sejak Jumat (22/3).

Foto Peng turun dari pesawat bersama Xi di Moskow ramai dibicarakan di internet. Pujian mengalir atas pilihan busana Peng: sepatu high heels dan stocking hitam, tas kulit, dan scarf biru muda yang kontras menyembul di balik mantel hitam pekat yang melekat pas di tubuhnya.

Perempuan berusia 50 tahun itu dulunya adalah penyanyi untuk People's Liberation Army. Kini, ia disandingkan dengan Carla Bruni-Sarkozi, Michele Obama, Raisa Gorbachev, bahkan Kate Middleton. Publik melihatnya sebagai secercah warna di tengah rejim komunis yang monokrom.

Setelah para blogger mengidentifikasikan tas, mantel, bahkan scarf Peng sebagai produk buatan Exception, sebuah toko di GUangzhou, situs perusahaan itu crash karena tak kuat menahan trafik pengunjung.

Namun, berbeda dengan Gedung Putih yang gemar mempromosikan Michele Obama sebagai ikon fashion, Beijing tak terlalu senang dengan sensasi pemberitaan Peng. Di situs twitter ala China, Sina Weibo, kata pencarian seperti "Auntie Peng" dan "first lady Xi" telah diblok. Begitu juga kata kunci "Peng Liyuan same item" dan "First lady same item". 

Profesor China kontemporer di University of Nottingham Wang Zhengxu mengatakan, pemerintah China mungkin melakukan sensor demi menjaga citra Peng sebagai simbol diplomasi publik, ketimbang ikon komersialisasi.

Soft power China

Pengusaha kelahiran Beijing, Wang Lifen, menuturkan bahwa cerita hidup Peng seperti dongeng klasik. "Ia terlahir miskin, lalu menggunakan kemampuannya menyanyi untuk meninggalkan kampung halamannya, bekerja keras menyelesaikan pendidikan master di China Conservatory of Music, dan menggunakan kecerdasan dan popularitasnya yang perlahan menanjak untuk berkencan dengan kader level rendah. Inilah yang membuat orang mengaguminya."

Peng bergabung dengan divisi musik People's Liberation Army di usia 18 tahun. Pelan-pelan namanya mulai terkenal sebagai penyanyi sopran yang biasa melantunkan lagu-lagu patriotik. Peng menjadi superstar di tahun 1983.

Tahun 1986, ia dikenalkan dengan Xi yang ketika itu bekerja sebagai wakil walikota Xiamen. Pada awalnya, Peng mengaku tak tertarik dengan Xi yang berusia satu dekade lebih tua. Ketika itu ia melihat Xi tampak tua dan kampungan. Namun kemudian ia menyimpulkan bahwa Xi 'benar-benar cerdas' dan menikah dengannya.

Kemudian Peng diam-diam menghilang dari publik sejak tahun 2007, saat Xi dipromosikan sebagai pejabat tinggi Partai Komunis. Ia tak banyak tampil sebagai artis, tapi lebih sering menghadiri acara amal dan sosial.

Ia menjadi duta pengendalian tembakau di 2009. Lalu tahun 2011, WHO memilihnya sebagai duta melawan TBC dan HIV/AIDS.

Analis memperkirakan kehadiran Peng akan melunakkan image Xi di depan publik luar negeri. "Dalam perannya sebagai ibu negara dalam kunjungan-kunjungannya ke luar negeri, Peng Liyuan menampilkan soft power China," kata Wang Fan, profesor hubungan internasional di China Foreign Affairs University kepada Beijing News. Beijing News menampilkan liputan sehalaman penuh atas kunjungan Xi dan Peng ke Moskow.

Dua dekade tanpa ibu negara yang menonjol

Namun, apakah Peng bisa bersinar sebagai perempuan kuat di Beijing untuk pertama kalinya selama dua dekade terakhir? Sebab sejak tahun 1980-an ibu negara China nyaris kasat mata. Istri Deng Xiaoping, Zhuo Lin, lebih banyak berada di belakang layar walau ia menemani Deng ketika bepergian di dalam dan ke luar China.

Istri presiden Jiang Zemin, Wang Yeping jarang muncul, sebagian karena masalah kesehatannya.

Sedangkan Liu Yongqing, istri Hu Jintao, hampir tak pernah bicara di depan publik, bahkan di China sendiri.

Hal ini sebagian karena pengalaman Beijing dari istri Mao Zedong, ibu negara terakhir China yang sangat dominan. Seperti Peng, Jiangqing seorang artis yang kemudian tampil menonjol dalam pemerintahan Partai Komunis. Ia dituding sebagai penyebab kejadian berdarah Revolusi Kebudayaan China dan mati bunuh diri saat menjalani hukuman penjara.




TERBARU

[X]
×