kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,72   -0,58   -0.06%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Parlemen China dilarang boros dan omong kosong


Rabu, 30 Januari 2013 / 13:19 WIB
Parlemen China dilarang boros dan omong kosong
ILUSTRASI. Banyak surat utang jatuh tempo di kuartal III tahun ini sehingga akhirnya ada aksi refinancing. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/19/07/2017


Sumber: Reuters |

BEIJING. Tak boleh lagi ada bunga. perjamuan mewah, hadiah-hadiah, upacara sambutan, dan yang terpenting pidato panjang lebar tanpa arti dari anggota parlemen China. Instruksi dari pemerintah baru yang dipimpin Xi Jinping ini diberitakan oleh media-media China kemarin (29/1).

Instruksi ini muncul menjelang pertemuan tahunan parlemen China pada Maret yang akan datang.

Ketua Partai Komunis China dan calon presiden Xi Jinping berupaya mengurangi kemewahan serta pemborosan parlemen dan para pejabat China. Langkah ini ia ambil demi meredam kemarahan rakyat China pada serangkaian kasus korupsi yang terkuak dan untuk mengembalikan kepercayaan kepada partainya.

"Wakil-wakil rakyat diminta untuk berfokus pada masalah-masalah penting dan menghindari omong kosong. Tak akan ada bunga lagi di kamar hotel mereka dan tak ada upacara sambutan di bandara atau stasiun kereta," tulis Xinhua mengutip pengumuman pemerintah China.

"Semua wakil rakyat akan makan dari buffet tanpa makanan mahal atau alkohol, sementara jamuan gala mewah dan pertunjukan takkan diselenggarakan lagi."

Selain itu, pengaturan lalu lintas jika ada pejabat yang datang misalnya dengan menutup jalan juga akan diminimalkan.

Sebelumnya, Xi telah memerintahkan para pejabat untuk mengakhiri kebiasaan memberikan pidato yang berpanjang-panjang. Ia juga meminta mereka menghentikan penyambutan yang bersifat menjilat dari pemerintah daerah. Xi juga melarang alkohol dalam acara militer. Xi rupanya berusaha untuk mendapatkan citra pemimpin yang merakyat.

Pasalnya, publik China mulai gerah dengan skandal korupsi yang bermunculan di kalangan pejabat, terutama dengan memanfaatkan kekuasaan mereka untuk mengumpulkan kekayaan pribadi.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×