kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.108   11,47   0,16%
  • KOMPAS100 1.063   0,60   0,06%
  • LQ45 836   0,73   0,09%
  • ISSI 215   0,25   0,12%
  • IDX30 427   0,78   0,18%
  • IDXHIDIV20 516   2,16   0,42%
  • IDX80 121   -0,02   -0,01%
  • IDXV30 125   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 143   0,32   0,23%

Dunia mulai meragukan legalitas serangan drone AS yang tewaskan Soleimani


Kamis, 09 Januari 2020 / 13:00 WIB
Dunia mulai meragukan legalitas serangan drone AS yang tewaskan Soleimani


Sumber: CNN,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Setidaknya belum. Presiden Trump mengisyaratkan pada hari Minggu bahwa beberapa intelijen yang mengarahkan pada pembunuhan Soleimani mungkin dirilis. "Kita mungkin membahas itu," kata Trump ketika ditanyai di atas Air Force One.

Oona Hathaway, editor di Just Security dan mantan penasihat khusus di Departemen Pertahanan AS, menuliskan tweet: "Jika ada informasi lebih lanjut, Presiden memikul tanggung jawab untuk menyediakannya. Kita tidak harus menebak."

Masalah utama dengan pembunuhan dengan target ekstra teritorial seperti itu, lanjut Callamard, adalah kurangnya pengawasan. "Para eksekutif memutuskan siapa yang mungkin terbunuh di luar proses hukum, ketika bertindak membela diri, melawan siapa dan bagaimana," paparnya. 

Baca Juga: Terpopuler: Iran hindari jatuh korban militer AS, kesalahan investasi Jiwasraya

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala Pasukan elit Quds Iran, tewas Jumat pagi dalam serangan udara AS terhadap konvoi pasukannya di bandara Baghdad, kata Pentagon.

Komandan tinggi milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis juga tewas dalam serangan itu, kata seorang jurubicara milisi.

"Serangan ini bertujuan untuk menghalangi rencana serangan Iran di masa depan," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Pengawal Revolusi Iran membenarkan dalam sebuah pernyataan bahwa Soleimani terbunuh.

Baca Juga: Safe-haven currencies retreat as U.S., Iran seen defusing crisis

Ahmed al-Assadi, juru bicara Pasukan Mobilisasi Populer Irak (PMF), kelompok payung milisi yang didukung Iran, menyalahkan Amerika Serikat dan Israel.

"Musuh Amerika dan Israel bertanggung jawab atas pembunuhan mujahidin Abu Mahdi al-Muhandis dan Qassem Soleimani," katanya.

Pejabat AS sebelumnya mengatakan kepada Reuters, serangan udara dilakukan terhadap dua target yang terkait dengan Iran di Baghdad pada hari Kamis.

Kelompok paramiliter Irak mengatakan pada hari Jumat bahwa tiga roket menghantam Bandara Internasional Baghdad, menewaskan lima anggota kelompok paramiliter Irak dan dua "tamu".

Baca Juga: DPR AS akan melakukan voting untuk cegah Trump berperang dengan Iran

Roket mendarat di dekat terminal kargo udara, membakar dua kendaraan, membunuh dan melukai beberapa orang.

Komandan milisi lokal Abu Muntathar al-Hussaini mengatakan kepada Reuters:

"Haj Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis mengendarai satu kendaraan ketika dihantam oleh dua misil beruntun yang diluncurkan dari helikopter Amerika ketika mereka sedang dalam perjalanan dari aula kedatangan di jalan yang menuju keluar dari Bandara Baghdad."



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×