Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - SINTRA. Bank Sentral Eropa alias European Central Bank (ECB) mengaku akan lebih berhati-hati, sebelum menurunkan suku bunga acuan lagi di tahun ini. Pembuat kebijakan moneter di Eropa ini menyebut keputusan pemangkasan suku bunga akan dilakukan jika inflasi menuju target di 2%.
ECB menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya pada bulan Juni lalu, pasca kenaikan suku bunga agresif. Namun, ECB menahan diri menurunkan bunga untuk kedua kalinya karena prospek ekonomi yang masih tidak pasti.
"Perlu waktu bagi kami untuk mengumpulkan data yang cukup untuk memastikan bahwa risiko inflasi di atas target telah berlalu," kata Presiden ECB Christine Lagarde dalam Forum Bank Sentral ECB dikutip Reuters.
Baca Juga: BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi Global 2024 Lebih Moderat Jadi 3,2%
Pembuat kebijakan ECB Pierre Wunsch mengatakan dua kali pemangkasan suku bunga di tahun ini mungkin bisa terjadi. "Jika tidak ada kejadian mengejutkan dengan sentimen negatif yang besar, makan ada ruang untuk pemotongan kedua," ujar Wunsch, Gubernur Bank Sentral Belgia kepada Reuters.
Tunggu inflasi stabil
Namun, pemotongan suku bunga kedua, menurut Wunsch tak mendesak. ECB akan menunggu hingga proyeksi ekonomi dan inflasi keluar pada bulan September. "Mungkin ada baiknya menunggu pertemuan dengan prakiraan baru yang mengonfirmasi gambaran ekonomi, namun saya tak akan menjadikan hal itu sebagai syarat," kata Wunsch dikutip Reuters.
Lagarde mengaku, Eropa masih belum terhindar dari resesi ekonomi, meskipun terdapat sedikit peningkatan pertumbuhan pada kuartal terakhir.
"Ekonomi mengalami soft landing namun masih belum bisa dijamin. Maka, kami masih perlu melihat fakta bahwa prospek pertumbuhan dalam kondisi baik masih belum pasti," ujar dia.
Inflasi Eropa melambat menjadi 2,5% pada bulan lalu dari 2,6% pada Mei, namun ECB melihat volatilitas inflasi masih terjadi pada sisa tahun ini. Hal ini dapat menyulitkan penurunan suku bunga lagi hingga data-data inflasi mulai menunjukkan pergerakan yang lebih menentukan menuju angka 2%. "Untuk melanjutkan pemotongan, saya perlu merasa lebih yakin bahwa inflasi 2,5% benar-benar berlanjut mendekati 2%," sebut Wunsch.
Baca Juga: Pengelola Pinjaman Uang Kuliah di AS Bakal Jual Portofolio
Apalagi, Bank Sentral Amerika Serikat (Fed) mengisyaratkan belum akan mengubah kebijakannya dalam waktu dekat. Kini, para pejabat bank sentral Eropa pun kompak mengatakan jika akan ada satu dan dua pemotongan lagi pada tahun ini atau empat kali pemangkasan bunga dari tahun ini hingga akhir tahun depan.