Sumber: Al Jazeera | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Ia juga menegaskan Jepang tetap terbuka untuk berdialog setelah Beijing menyebut Perdana Menteri Li Qiang tidak memiliki rencana bertemu Takaichi di sela-sela KTT G20 di Afrika Selatan akhir pekan ini.
Pernyataan tersebut disampaikan saat pejabat tinggi Jepang urusan Asia-Pasifik, Masaaki Kanai, bertemu dengan mitranya dari Tiongkok, Liu Jinsong, di Beijing, dalam upaya meredakan situasi.
Tiongkok menganggap Taiwan sebagai bagian wilayahnya dan berkomitmen melakukan “penyatuan kembali”—jika perlu dengan kekuatan militer.
Jepang memandang posisi Tiongkok soal Taiwan dengan serius karena kedekatan geografis pulau tersebut dengan wilayah Jepang serta pentingnya jalur perdagangan di sekitarnya.
Untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Beijing, negara harus tidak mengakui Taiwan sebagai negara berdaulat. Meski begitu, banyak negara tetap mempertahankan hubungan ekonomi dan diplomatik tidak resmi dengan Taipei.
Tonton: Taiwan Larang Konsumsi Indomie Soto Banjar Lantaran Mengandung Etilen Oksida
Kesimpulan
Penundaan perilisan dua film anime Jepang di Tiongkok menjadi simbol terbaru ketegangan hubungan Beijing–Tokyo setelah komentar Perdana Menteri Jepang tentang kemungkinan intervensi militer terkait Taiwan. Tindakan ini mencerminkan pola tekanan ekonomi selektif Tiongkok yang bertujuan memberi sinyal politik tanpa merugikan kepentingan domestiknya. Meski kedua negara saling mengeluarkan peringatan perjalanan dan melakukan langkah simbolik, jalur diplomasi masih terbuka seiring pejabat kedua negara bertemu untuk meredam eskalasi ketika ketegangan terkait Taiwan terus membayangi hubungan bilateral.













