kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Efek pandemi, Uber kembali memangkas 3.000 pekerjaan dan menutup puluhan kantor


Selasa, 19 Mei 2020 / 06:00 WIB
Efek pandemi, Uber kembali memangkas 3.000 pekerjaan dan menutup puluhan kantor


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Uber Technologies Inc kembali memangkas 3.000 pekerjaan dan menutup puluhan kantor. Perusahaan ini pada Senin (18/5) menjelaskan, strategi ini adalah bagian dari serangkaian langkah untuk menopang bisnis setelah dihancurkan oleh virus corona. 

Awal bulan ini, Uber telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sebanyak 3.700 karyawan di bidang layanan pelanggan dan bagian human resources (HR). Pengurangan staf sekarang mewakili sekitar 25% dari total tenaga kerja. Dalam email ke staf pada Senin, Chief Executive Officer Uber Dara Khosrowshahi mengatakan, pengurangan karyawan akan menjadi bagian terakhir karena efek Covid-19.

Baca Juga: Butuh likuiditas, perusahaan investasi Arab cari pinjaman margin US$ 10 miliar

Dalam email seperti dikutip Bloomberg Khosrowshahi mengatakan, Uber akan menghentikan bisnis sampingan dan akan fokus pada dua bisnis intinya layanan transportasi dan pengiriman makanan.

Unit yang lebih spekulatif seperti generator ide Uber Incubator, divisi kecerdasan buatan AI Labs dan layanan penyesuaian pekerjaan yang disebut Uber Works akan ditutup. Uber juga akan menutup atau menggabungkan 45 dari beberapa ratus kantor yang beroperasi secara global.

"Kami harus menjadikan diri kami sebagai perusahaan mandiri yang tidak lagi bergantung pada modal baru atau investor untuk terus tumbuh, berkembang dan berinovasi," tulis Khosrowshahi kepada karyawan. Ia juga menolak menyebut jika gagasan ini untuk menenangkan investor. 

Tapi hal tersebut terbukti mengerek harga saham Uber di awal pekan. Harga saham Uber naik 9% di New York pada Senin. Saham Uber ditutup naik 3,54% di US$ 33,62 per saham. 

Baca Juga: Era bakar uang sudah berakhir, Uber akan ubah strategi bisnis

Sebagai hasil dari perubahan, biaya yang harus ditanggung Uber akan meningkat dari US$ 175 juta menjadi US$ 220 juta dan dibukukan pada kuartal kedua tahun ini, menurut pengarsipan efek Senin. Sejak pandemi virus corona dimulai, Uber telah memfokuskan bisnis di beberapa wilayah. 

Perusahaan ini menutup enam bisnis pengiriman makanan, menurunkan bisnis sepeda listriknya melalui startup layanan skuter, Lime dan secara permanen menutup 40% dari stasiun pengemudi. Salah satu kantor yang akan ditutup adalah di Singapura, dimana Uber menjual bisnis di Asia Tenggara ke saingan lokal Grab pada tahun 2018.




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×