kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.502.000   11.000   0,44%
  • USD/IDR 16.794   37,00   0,22%
  • IDX 8.646   36,29   0,42%
  • KOMPAS100 1.197   8,91   0,75%
  • LQ45 860   6,19   0,73%
  • ISSI 309   1,58   0,51%
  • IDX30 440   1,54   0,35%
  • IDXHIDIV20 513   2,02   0,39%
  • IDX80 134   0,88   0,66%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 141   0,83   0,59%

EIA ramal cadagan minyak AS bertambah, harga minyak bakal meredam


Rabu, 24 April 2019 / 11:06 WIB
EIA ramal cadagan minyak AS bertambah, harga minyak bakal meredam


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Di tengah perseteruan yang masih akan terjadi antara Amarika Serikat (AS) dan Iran, hari ini pergerakan harga minyak akan melihat rilis data persediaan minyak AS dari Energy Information Administration (EIA) pukul 21.30 WIB.

Mengutip Bloomberg, pukul 10.40 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juni 2019 berada di level US$ 65,93 per barel. Angka ini terkoreksi 0,56% dari harga sebelumnya US$ 66,30 per barel.

Analis Monex Investindo Futures, Dini Nurhadi Yasyi menilai penguatan harga minyak berpotensi terbatas bila AS masih menunjukan peningkatan produksi dengan melihat jumlah persediaannya selama sepekan ke belakang.

Diestimasikan persediaan minyak akan bertambah 0,9 juta barel dalam sepekan. International Energy Agenci (IEA) juga berekspektasi bahwa persediaan minyak di AS akan mencapai 1,6 juta barel sepanjang tahun ini.

Namun, AS yang masih menggencarkan untuk membatasi impor minyak yang diumumkan kemarin menjadi katalis penguatan harga minyak. Tidak hanya itu, pemerintah Donald Trump juga memberikan ancaman akan turut memberlakukan sanksi kepada negara-negara yang masih akan mengimpor minyak dari Iran.

Setelah membentuk level tertinggi tahun 2019, harga minyak terkoreksi di awal perdagangan hari ini. Dini dalam analisisnya pada Rabu (24/4) mengatakan untuk peluang penguatan harga minyak akan menguji dulu resistance terdekat di lebel US$ 66,50 per barel. Sebaliknya jika rilis data EIA menjadi sentimen negatif, support terdekat di level US$ 65,40 per barel.

Ia meramal pada perdagangan selanjutnya harga minyak akan berkutat di level support antara US$ 65,40, US$ 64,80, dan US$ 64,40 per barel. Sementara level resistance antara US$ 66,50, US$ 67,00, dan US$ 67,50 per barel.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×