kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Ekonomi AS diramal moderat, diproyeksi tak mencapai target 3%


Kamis, 30 Januari 2020 / 16:22 WIB
Ekonomi AS diramal moderat, diproyeksi tak mencapai target 3%
ILUSTRASI. Ekonomi Amerika Serikat (AS) diproyeksi bakal mempertahankan laju pertumbuhan moderat pada kuartal IV. REUTERS/Denis Balibouse


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo

Perang dagang selama 18 bulan pemerintah Trump dengan China sejak tahun lalu sudah memicu kekhawatiran resesi. Meskipun prospek ekonomi kian membaik dengan penandatanganan perjanjian Fase 1 bulan ini dengan Beijing, para ekonom tidak melihat akan adanya dorongan pada ekonomi.

Sebab, tarif AS tetap berlaku pada sebanyak US$ 360 miliar produk impor asal China, sekitar dua pertiga dari total. "Ekonomi jelas telah melambat, tetapi kami tidak mengarah ke resesi," ujar Ryan Sweet, Ekonom Senior di Moody's Analytics di West Chester, Pennsylvania.

"Perekonomian tengah mengalami peningkatan pada tahun 2019, tidak mengherankan kalau kita kembali pada peningkatan," terangnya.

Survei Ekonom Reuters juga menilai PDB sangat mungkin tumbuh pada tingkat tahunan 2,1% di kuartal IV 2019 lalu karena biaya pinjaman yang lebih rendah mendorong pembelian konsumtif. Semisal kredit kendaraan bermotor, rumah, termasuk pula pariwisata.

Baca Juga: Raja Salman tegaskan komitmen Arab Saudi atas masalah Palestina

Tagihan impor yang lebih kecil, dan lebih banyaknya anggaran belanja pemerintah juga terlihat sebagai upaya penjagaan pertumbuhan PDB agar sejalan dari kuartal III 2019.

Proyeksi ini dibuat sebelum hari Rabu lalu, ketika dirilisnya laporan-laporan baru yang memperluas informasi kinerja di sektor perdagangan termasuk tingkat defisit di bulan Desember 2019. Laporan itu juga menunjukkan adanya penurunan dari sisi persediaan barang grosir.




TERBARU

[X]
×