Sumber: Antara | Editor: Adi Wikanto
Beijing. Perekonomian China tumbuh 6,9% pada 2015, merosot ke tingkat ekspansi tahunan terendahnya dalam seperempat abad terakhir.
Biro Statistik Nasional (NBS) untuk kuartal IV, pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 6,8%, terlemah sejak krisis keuangan global.
Kedua angka itu sesuai dengan perkiraan median dalam survei AFP terhadap 18 ekonom.
Para pemimpin Tiongkok sedang mengubah model ekonomi negara itu menjauh dari ekonomi yang didorong oleh investasi dan ekspor di masa lalu menjadi lebih berorientasi pada permintaan konsumen.
Transformasi struktural itu masih berlangsung, NBS mengatakan dalam sebuah pernyataan, menambahkan itu adalah "periode penting di mana tantangan perlu diatasi dan masalah-masalah harus diselesaikan serta tugas reformasi komprehensif mendalam masih berat".
Angka 2015 itu jauh di bawah pertumbuhan 7,3% yang tercatat pada 2014.
Sektor jasa Tiongkok menyumbang 50,5% dari PDB pada 2015, kantor berita resmi Xinhua mengutip NBS mengatakan, pertama kalinya itu lebih dari setengah perekonomian.
Produksi industri Tiongkok, yang mengukur "output" pada pabrik-pabrik, bengkel kerja dan tambang di ekonomi terbesar kedua di dunia, naik 5,9% tahun-ke-tahun pada Desember, NBS mengatakan, turun dari 6,2% pada November.
Penjualan ritel, indikator kunci dari pengeluaran konsumen, meningkat 11,1% tahun-ke-tahun pada Desember, sementara investasi aset tetap, ukuran pengeluaran infrastruktur, meningkat 10,0% di tahun lalu.
Hasil tersebut sedikit lebih rendah dari ekspektasi para ekonom, menurut survei Bloomberg News, yang memperkirakan kenaikan tahun-ke-tahun dalam penjualan eceran 11,3%, sementara produksi industri diproyeksikan untuk tumbuh 6%.