kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.434   -126,00   -0,76%
  • IDX 7.064   23,82   0,34%
  • KOMPAS100 1.024   3,53   0,35%
  • LQ45 798   1,28   0,16%
  • ISSI 222   1,03   0,47%
  • IDX30 415   0,71   0,17%
  • IDXHIDIV20 493   1,65   0,34%
  • IDX80 115   0,32   0,28%
  • IDXV30 118   0,72   0,62%
  • IDXQ30 136   0,10   0,07%

Ekonomi China jatuh, negara ini paling merana


Senin, 11 Januari 2016 / 21:55 WIB
Ekonomi China jatuh, negara ini paling merana


Sumber: Bloomberg | Editor: Yuwono triatmojo

SINGAPURA. Kejayaan pertumbuhan ekonomi China pada beberapa tahun silam memang sempat menjadi berkah bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang memasok kebutuhan China. Namun kala pertumbuhan ekonomi China melambat, negara-negara ini pun harus rela menelan pil pahitnya.

Riset Australia & New Zealand Banking Group Ltd (ANZ) menunjukkan, Singapura menjadi negara yang paling terdampak efek pelemahan ekonomi China dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya. Hitungan ANZ, setiap penurunan 1% poin (percentage point) pertumbuhan di China, akan membawa dampak penurunan 1,4% poin di Singapura.

Tahun ini, Bank Dunia memprediksi ekonomi China tumbuh di level 6,7%. Angka ini lebih rendah dari prediksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2015 yang diperkiarakan berada di kisaran 6,9%.

Glenn Maguire, Kepala Ekonom ANZ wilayah Asia Selatan, Tenggara dan Pasifik, memaparkan bahwa dalam satu dekade terakhir, pangsa pasar China menyumbang 15% dari total shipments (ekspor) Singapura. "Dengan nilai ekspor lebih besar dari negara lainnya ke China, otomatis Singapura memiliki sensitivitas paling tinggi," ucap Maguire, seperti dikutip Bloomberg, Minggu (10/1).

Singapura pun telah merasakan dampaknya. Hingga akhir tahun 2015, total ekspor Singapura hanya tumbuh 2,1%, yang merupakan angka terendah dalam enam tahun terakhir.

Sementara negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia, Thailand, Indonesia Filipina dan Vietnam, hanya akan merasakan dampak di bawah 0,5% poin dari setiap penurunan 1% poin ekonomi China.



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×