Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tanda-tanda pelemahan ekonomi China kian kentara. Salah satu tandanya dari penjualan mobil di China yang turun selama 17 bulan berturut-turut di bulan November 2019.
Penjualan kendaraan yang memakai energi baru atau new energy vehicles (NEV) juga turun selama lima bulan berturut-turut. Demikian data dari asosiasi industri mobil terbesar China yang diumumkan Selasa (10/12), seperti dikutip Reuters.
Data The China Association of Automobile Manufacturers (CAAM) menunjukkan, total penjualan mobil di pasar mobil terbesar di dunia tersebut pada bulan November 2019 turun 3,6% dari bulan yang sama di tahun lalu.
Baca Juga: Daging babi dorong laju inflasi China hingga 4,5%, tercepat sejak Januari 2012
Penurunan penjualan di bulan November 2019 itu mengikuti penurunan sebesar 4% pada bulan Oktober 2019 dan penurunan 5,2% pada bulan September 2019.
Penjualan mobil di negara itu mengalami kontraksi tahun lalu untuk pertama kalinya sejak 1990-an akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi dan perang perdagangan China- Amerika Serikat (AS).
Pada bulan November 2019, penjualan NEV atau mobil yang memakai bahan bakar terbarukan turun 43,7%, menyusul penurunan sebesar 45,6% pada bulan Oktober 2019. Penjualan NEV telah melonjak hampir 62% tahun lalu bahkan ketika pasar mobil mengalami kontraksi.
Baca Juga: Dua karyawan asal China curi rahasia perusahaan, Apple cemas mereka kabur
Mobil NEV termasuk mobil hibrida plug-in, kendaraan listrik yang hanya menggunakan baterai dan yang didukung oleh sel bahan bakar hidrogen.