Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Ekonomi Malaysia tumbuh 4,4% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada kuartal I-2025, sedikit di bawah proyeksi pasar namun masih sesuai dengan estimasi pemerintah. Demikian data resmi yang dirilis Jumat (16/5).
Dalam survei Reuters sebelumnya, para ekonom memperkirakan produk domestik bruto (PDB) Malaysia akan tumbuh 4,5% sepanjang periode Januari-Maret 2025.
Pada kuartal sebelumnya, ekonomi Negeri Jiran tumbuh sebesar 4,9% (revisi).
Baca Juga: Goldman Sachs Naikkan Target Harga Saham Asia, Didukung Meredanya Ketegangan Dagang
Secara kuartalan dan disesuaikan secara musiman, ekonomi Malaysia mencatatkan pertumbuhan 0,7%, membalikkan kontraksi 0,2% yang terjadi pada kuartal IV-2024.
Bank Sentral Malaysia (Bank Negara Malaysia/BNM) menyebut, pertumbuhan kuartal I ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang berkelanjutan seiring kondisi pasar tenaga kerja yang positif, dukungan kebijakan fiskal, serta ekspansi investasi dan ekspor yang terus berlanjut.
Namun, Gubernur BNM Abdul Rasheed Ghaffour menjelaskan bahwa laju pertumbuhan juga terdampak oleh penurunan produksi minyak dan gas, serta normalisasi penjualan dan produksi kendaraan bermotor.
"Risiko terhadap prospek pertumbuhan saat ini cenderung ke arah bawah (downside risk)," ujar Abdul Rasheed dalam konferensi pers.
Ia mengisyaratkan bahwa pertumbuhan ekonomi sepanjang 2025 kemungkinan berada sedikit di bawah kisaran proyeksi semula, yakni 4,5%–5,5%.
Baca Juga: Ekspor Singapura Naik 12,4% di April, Melampaui Perkiraan Analis
Proyeksi baru akan diumumkan dalam satu hingga dua bulan mendatang.
Sebelumnya, pemerintah Malaysia menyatakan akan merevisi target pertumbuhan tahun ini akibat dampak perang dagang global.
Meski demikian, Perdana Menteri Anwar Ibrahim menyebut dampaknya masih bisa dikelola setelah Amerika Serikat menangguhkan sebagian besar tarif hingga Juli mendatang.
Namun, jika negosiasi tarif tidak membuahkan hasil, Malaysia akan menghadapi beban tarif ekspor ke AS sebesar 24% mulai Juli 2025.
Sedangkan neraca transaksi berjalan Malaysia mencatat surplus sebesar 16,7 miliar ringgit (US$ 3,92 miliar) pada kuartal I-2025, naik dari 12,9 miliar ringgit pada kuartal sebelumnya.
Baca Juga: Ekonomi Jepang Masuk Zona Kontraksi Kuartal I 2025, Konsumsi Lesu dan Ekspor Loyo
Sementara itu, investasi portofolio mencatat arus keluar bersih sebesar 48,3 miliar ringgit, meningkat dari 42 miliar ringgit pada kuartal IV-2024.