Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Ekonomi Singapura makin melaju, seiring kenaikan ekspor yang dipicu pulihnya permintaan global. Pemerintah Singapura dengan tegas menyatakan, tanda-tanda pemulihan ekonomi kian meluas.
Hingga kuartal III-2017, pendapatan domestik bruto (PDB) Singapura naik 5,2% dari periode sama tahun 2016. Angka tersebut lebih besar ketimbang estimasi median analis, yang memprediksi sebesar 5%. Angka tersebut juga, merupakan pertumbuhan tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Kalau dibandingkan dengan kuartal II 2017, pertumbuhan PDB Singapura mencapai 8,8%. Jumlah ini juga lebih tinggi dari proyeksi analis yang memperkirakan sebesar 6,3%.
Seperti diberitakan Bloomberg, Kamis (23/11), atas pencapaian selama sembilan bulan pertama tahun 2017, proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini pun dinaikkan. Sebelumnya, Pemerintah Singapura memprediksi pertumbuhan ekonomi tumbuh 2%-3%, kini proyeksinya direvisi menjadi 3%-3,5%. Sedangkan untuk pertumbuhan tahun 2018, Pemerintah Singapura memprediksi sebesar 1,5%–3,5%.
Pulihnya perdagangan global, memang menjadi katalis positif bagi perekonomian Singapura yang mengandalkan ekspor. Sejauh ini, produk elektronik masih menjadi motor pendongkrak ekspor Negeri Merlion ini.
Tidak hanya itu, pertumbuhan ekspor juga meluas ke sektor lainnya. Hal inilah yang kemudian mendasari para ekonom dan pemerintah merevisi serta meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2017.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa melampaui 3%.
Korporasi mulai ekspansi
Kementerian Perdagangan Singapura dalam pertemuan yang digelar kemarin, optimistis pertumbuhan ekonomi global juga semakin baik. Ekspor barang dari Singapura ke Amerika Serikat (AS) dan pasar negara berkembang lainnya juga alam meningkat. Perdagangan Singapura di wilayah Eropa dan China oleh para pejabat Kementerian Perdagangan Singapura diperkirakan bakal tumbuh moderat.
Chua Hak Bin, ekonom senior Maybank Kim Eng Research yang berbasis di Singapura melihat terjadi rebound dalam hal belanja modal perusahaan di banyak negara, termasuk di Asia Tenggara. "Kebangkitan investasi akan menjadi tema yang muncul pada tahun 2018," tutur Chua Hak Bin seperti dikutip Bloomberg.
Namun ada juga yang pesimistis pada tahun depan ekonomi dunia akan melaju mulus. International Enterprise Singapore (IES) menyebut, pertumbuhan ekspor tahun 2018 kemungkinan maksimal hanya 2%, jauh dari prediksi pertumbuhan ekspor tahun ini yang diprediksi mencapai 6,5%-7%.
Sebabnya antara lain ketidakpastian kebijakan Amerika Serikat (AS), sentimen proteksionisme, dan ketegangan seputar masalah Korea Utara.