kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.319   9,00   0,06%
  • IDX 7.792   185,77   2,44%
  • KOMPAS100 1.105   23,32   2,16%
  • LQ45 823   23,67   2,96%
  • ISSI 258   4,00   1,58%
  • IDX30 426   12,56   3,04%
  • IDXHIDIV20 488   14,77   3,12%
  • IDX80 123   2,78   2,31%
  • IDXV30 127   1,15   0,91%
  • IDXQ30 137   4,21   3,18%

Ekonomi Singapura Ngebut, Proyeksi Pertumbuhan 2025 Digas


Selasa, 12 Agustus 2025 / 10:43 WIB
 Ekonomi Singapura Ngebut, Proyeksi Pertumbuhan 2025 Digas
ILUSTRASI. Ekonomi Singapura tumbuh sedikit lebih cepat dari perkiraan awal pada kuartal II-2025, mendorong pemerintah menaikkan proyeksi pertumbuhan tahun ini meski tetap mewaspadai risiko pelemahan ke depan. REUTERS/Edgar Su


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Ekonomi Singapura tumbuh sedikit lebih cepat dari perkiraan awal pada kuartal II-2025, mendorong pemerintah menaikkan proyeksi pertumbuhan tahun ini meski tetap mewaspadai risiko pelemahan ke depan.

Data resmi yang dirilis Selasa (12/8/2025) menunjukkan produk domestik bruto (PDB) Singapura naik 4,4% secara tahunan pada April–Juni 2025, lebih tinggi dari estimasi awal 4,3% yang dirilis bulan lalu.

Kementerian Perdagangan menaikkan perkiraan pertumbuhan PDB 2025 menjadi 1,5%–2,5% dari proyeksi sebelumnya 0,0%–2,0%, mencerminkan kinerja semester I yang lebih baik dari dugaan.

Pada April lalu, proyeksi sempat dipangkas dari 1,0%–3,0% setelah Amerika Serikat mengumumkan rencana penerapan tarif global.

“Prospek ekonomi untuk sisa tahun ini masih dibayangi ketidakpastian, dengan risiko condong ke sisi penurunan,” kata kementerian dalam pernyataannya.

Secara kuartalan (seasonally adjusted), PDB tumbuh 1,4% di kuartal II, sesuai estimasi awal, setelah terkontraksi 0,5% pada kuartal I.

Kepala Ekonom Otoritas Moneter Singapura (MAS) Edward Robinson mengatakan, kebijakan moneter saat ini masih sesuai, sambil menekankan perlunya pendekatan bertahap di tengah ketidakpastian.

Di sisi perdagangan, Enterprise Singapore mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekspor nonmigas 2025 di kisaran 1%–3%, meski memperkirakan kinerja semester II akan melemah seiring berakhirnya kegiatan frontloading dan berlanjutnya tarif timbal balik sejak 7 Agustus 2025.

Meski Singapura memiliki perjanjian perdagangan bebas dan defisit neraca dagang dengan AS, negara tersebut tetap dikenakan tarif impor 10% oleh Washington.

Presiden AS Donald Trump juga berencana memberlakukan tarif sekitar 100% untuk impor semikonduktor (kecuali bagi produsen yang memproduksi atau berkomitmen memproduksi di AS) serta tarif farmasi yang akan naik bertahap dari 150% menjadi 250% dalam 18 bulan.

Menurut laporan MAS, pada 2024, farmasi menyumbang 12,3% dari ekspor Singapura ke AS, semikonduktor 1,6%, serta elektronik dan peralatan semikonduktor lainnya 15,0%.

Sebagai pusat perdagangan global dengan nilai perdagangan tiga kali lipat PDB-nya, Singapura juga berpotensi terdampak tidak langsung jika tarif AS menekan arus perdagangan dunia.

Tarif impor AS untuk negara-negara Asia Tenggara lainnya bahkan lebih tinggi, yakni antara 19% dan 40%.

Selanjutnya: Pendaftaran 1.000 Petugas Damkar DKI Jakarta 2025 Dibuka, Simak Kualifikasinya

Menarik Dibaca: Inilah Alasan iPhone 15 Pro Max Jadi Idaman Pecinta Gadget di Kelas Flagship




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×