kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.844   -14,00   -0,08%
  • IDX 6.426   25,72   0,40%
  • KOMPAS100 924   6,26   0,68%
  • LQ45 721   3,90   0,54%
  • ISSI 204   1,93   0,95%
  • IDX30 376   1,69   0,45%
  • IDXHIDIV20 455   0,73   0,16%
  • IDX80 105   0,85   0,82%
  • IDXV30 111   0,42   0,38%
  • IDXQ30 123   0,36   0,30%

Ekonomi Sulit, Ini 5 Tanda Seseorang Telah Kehilangan Gaya Hidup Kelas Menengah


Selasa, 15 April 2025 / 02:30 WIB
Ekonomi Sulit, Ini 5 Tanda Seseorang Telah Kehilangan Gaya Hidup Kelas Menengah
ILUSTRASI. Ini adalah lima tanda utama yang mungkin menunjukkan seseorang telah kehilangan akses ke gaya hidup kelas menengah. KONTAN/Muradi


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Tanda 2: Tidak Memiliki Dana Darurat (Tabungan Biaya 3 Bulan)

Mungkin tidak ada yang menandakan terkikisnya keamanan kelas menengah lebih jelas daripada ketidakmampuan untuk menangani pengeluaran tak terduga. 

Keamanan finansial secara tradisional berarti memiliki sumber daya yang tersedia untuk keadaan darurat yang tak terelakkan tanpa harus berutang dengan bunga tinggi.

Federal Reserve telah menyoroti bahwa banyak warga Amerika akan kesulitan untuk menutupi pengeluaran tak terduga sebesar US$ 400 tanpa meminjam atau menjual harta benda. 

Kerentanan finansial ini merupakan penyimpangan mendasar dari stabilitas kelas menengah, di mana dana darurat secara tradisional menyediakan penyangga terhadap kemunduran finansial.

Tanpa tabungan yang memadai, bahkan gangguan kecil—perbaikan mobil, pembayaran bersama medis, atau masalah pemeliharaan rumah—dapat memicu spiral utang. 

Posisi keuangan yang genting ini menciptakan stres kronis dan mencegah perencanaan keuangan jangka panjang yang menjadi ciri perilaku keuangan kelas menengah.

Baca Juga: Warga Kelas Menengah Jangan Membeli Mobil Baru, Ini 5 Alasannya

Tanda 3: Melewatkan Kunjungan Dokter Karena Biaya Premi yang Tinggi

Akses ke layanan kesehatan secara tradisional telah menjadi ciri khas status kelas menengah. Kemampuan untuk menerima perawatan medis tanpa kesulitan finansial sangat penting bagi keamanan dan kesejahteraan kelas menengah.

Saat ini, bahkan mereka yang memiliki asuransi kesehatan semakin banyak membuat keputusan medis berdasarkan pertimbangan finansial daripada kesehatan. 

Rencana kesehatan dengan biaya premi tinggi, yang semakin umum, memerlukan pengeluaran sendiri yang besar sebelum pertanggungan asuransi dimulai. 

Bagi banyak keluarga, biaya premi ini—sering kali ribuan dolar—secara efektif berfungsi sebagai penghalang untuk mendapatkan perawatan.

Konsekuensinya melampaui masalah kesehatan langsung. Perawatan pencegahan yang tertunda sering kali menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius dan mahal di kemudian hari. 

Hal ini menciptakan siklus berbahaya di mana menghindari biaya sekarang menyebabkan hasil kesehatan yang lebih buruk dan beban keuangan yang lebih tinggi di masa mendatang.

Baca Juga: Bukan Termasuk Aset, 6 Barang Ini Bisa Mengurangi Kekayaan Bersih Kelas Menengah



TERBARU

[X]
×