Sumber: Bloomberg |
NEW YORK. Chief Executive Officer JP Morgan & Co, Jamie Dimon melontarkan penilaian yang cukup pedas untuk didengar. Menurutnya, beberapa top eksekutif di bank raksasa asal Amerika Serikat (AS) tersebut bertingkah seperti anak-anak. Khususnya dalam menyikapi kerugian akibat kasus derivatif senilai US$ 6,2 miliar tahun lalu.
"Alih-alih membantu menyelesaikan masalah, mereka justru berlarian dengan kepala dipotong dan berteriak apa artinya ini bagi saya pribadi, bagaimana reputasi saya?," cibir Dimon kemarin (8/1) dalam sebuah konferensi di San Francisco.
Masih menurut Dimon, sebagian eksekutif malah terlihat ingin mengamankan kepentingan pribadi dan tak segan merugikan perusahaan dengan segala manuver.
Sebelumnya, Paus dari London, yang merupakan julukan Bruni Iksil seorang trader JP Morgan, memasang posisi yang salah dalam transaksi derivatif hingga menimbulkan risiko yang sangat besar bagi bank. Setidaknya lusinan negara bagian federal dan badan pengawas internasional tengah menyelidiki kasus ini.
Namun, Dimon tak mau fokus pada orang-orang yang tak dewasa. "Kami memiliki 100 orang yang bekerja setiap hari selama 90 hari untuk menuntaskan masalah yang sebenarnya. Risikonya, bukan terletak pada review peraturan yang diterapkan, melainkan bagaimana menurunkan risiko di pasar karena saat ini kami masih memiliki eksposur yang besar," ungkap Dimon.
"Alih-alih membantu menyelesaikan masalah, mereka justru berlarian dengan kepala dipotong dan berteriak apa artinya ini bagi saya pribadi, bagaimana reputasi saya?," CEO JP MOrgan.
Ia mengakui, beberapa orang bertindak sangat serius dalam menuntaskan masalah JP Morgan dan inilah yang bagi Dimon merupakan tim dengan manajemen terbaik dalam hidupnya.
"Anda belajar yang baik dan yang buruk tentang orang-orang dan itu sangat berharga untuk mengetahui secara pasti siapa mereka sebenarnya," ujar Dimon.
Sebelumnya, beberapa top eksekutif JP Morgan terpaksa hengkang perusahaan ini tahun lalu. Mereka adalah Investment Officer Ina Drew, yang pensiun empat hari setelah kerugian itu diungkapkan pada 10 Mei 2012. Tiga pedagang yang terlibat dalam kerugian yakni atasan Iksil, Javier Martin-Artajo dan mantan kepala CIO di Eropa, Achilles Macris, dipecat.