kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Ekspansi Bisnis, BYD akan Buka Pabrik Senilai US$1 Miliar di Turki


Minggu, 07 Juli 2024 / 14:16 WIB
Ekspansi Bisnis, BYD akan Buka Pabrik Senilai US$1 Miliar di Turki
ILUSTRASI. Produsen mobil BYD Co. tengah bersiap melakukan ekspansi bisnis secara global. REUTERS/Leonhard Simon/File Photo


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Produsen mobil BYD Co. tengah bersiap melakukan ekspansi bisnis secara global. 

Melansir dari Bloomberg, Minggu (7/7), produsen mobil ini akan membangun pabrik mobil listrik senilai US$ 1 Miliar atau sekitar Rp 16.251 triliun di bagian barat Turki. Rencana ini dinilai akan meningkatkan kehadiran produsen mobil China di Eropa pada saat ketegangan perdagangan meningkat.

"Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diperkirakan akan mengumumkan kesepakatan tersebut pada hari Senin dalam sebuah upacara di provinsi Manisa, tempat pabrik tersebut akan dibangun," jelas sumber Bloomberg yang enggan disebutkan namanya. 

Pabrik baru ini digadang-gadang akan meningkatkan akses BYD ke Uni Eropa, sebab Turki memiliki perjanjian serikat pabean dengan blok tersebut. 

Baca Juga: BYD akan Akuisisi 20% Saham Rever Automotive Thailand

Pekan ini Uni Eropa akan bergerak dengan rencana memberlakukan tarif sementara bagi kendaraan listrik yang diimpor dari China. Hal ini akan menjadi pukulan bagi BYD dengan biaya tambahan 17,4% di atas tarif 10% yang ada.

Di sisi lain, terdapat juga pasar domestik yang harus dilayani. Dengan populasi sekitar 90 juta, kendaraan listrik menyumbang 7,5% dari penjualan mobil tahun lalu di Turki. 

Sementara itu pada Jumat lalu, Turki membatalkan rencana yang diumumkan hampir sebulan yang lalu untuk memberlakukan tarif tambahan 40% untuk semua kendaraan dari China dengan alasan untuk mendorong investasi.

Keputusan tersebut menyusul pembicaraan antara Erdogan dan Presiden China Xi Jinping pada hari Kamis dalam pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai di Astana, Kazakhstan.

Adapun BYD tengah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan produsen mobil ini menjadi merek mobil terlaris di China. 

Baca Juga: BYD Mulai Bangun Pabrik di Thailand

Hal itu tidak lepas dari strateginya dalam menjual mobil listrik dengan harga lebih murah ke Eropa, termasuk hatchback Seagull yang diharapkan para eksekutif dapat dijual dengan harga kurang dari €20.000 (US$ 21.700).

Penjualan BYD melonjak ke rekor 982.747 kendaraan pada kuartal kedua, naik lebih dari 40% dari tahun lalu. 

Meskipun penjualan perusahaan di Eropa sejauh ini masih lesu, namun perusahaan ini meningkatkan upaya pemasaran besar-besaran di wilayah tersebut dengan menggantikan posisi Volkswagen AG sebagai sponsor utama turnamen sepak bola Kejuaraan Eropa.




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×