Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - RAYONG. Produsen kendaraan listrik asal China, BYD baru saja meresmikan pabrik kendaraan listrik di Thailand pada hari Kamis (4/7). Pabrik pertama tersebut sengaja dibangun di kawasan Asia Tenggara karena melihat perkembangan regional yang cukup pesat.
“Thailand memiliki visi kendaraan listrik yang jelas dan sedang memasuki era baru manufaktur mobil. Kami akan membawa teknologi dari Tiongkok ke Thailand,” kata CEO dan Presiden BYD Wang Chuanfu pada upacara pembukaan seperti dikutip dari Reuters, Kamis (4/7).
Fasilitas produksi ini rencananya akan memiliki kapasitas produksi 150.000 kendaraan per tahun, termasuk kendaraan hibrida plug-in. Pabrik yang berlokasi distrik Rayong, Thailand Timur juga akan mempekerjakan sekitar 10.000 pekerja.
Pabrik BYD tersebut, dibangun dengan investasi lebih dari US$1,44 miliar yang dibantu dari subsidi pemerintah dan insentif pajak. Pemerintah Thailand sendiri menargetkan pada tahun 2030 nanti, bisa meningkatkan produksi tahunan kendaraan listrik pada angka 2,5 juta.
Baca Juga: Penjualan Kendaraan Listrik BYD Meningkat 21% di Kuartal II
Selama ini Negeri Gajah Putih cukup dikenal sebagai pusat perakitan dan ekspor mobil regional. Bukan hanya pabrikan China, pembuat mobil Jepang seperti Toyota Motor, Honda Motor Co dan Isuzu Motors juga telah masuk ke Thailand.
“BYD menggunakan Thailand sebagai pusat produksi untuk ekspor ke ASEAN dan banyak negara lainnya,” kata Narit Therdsteerasukdi, Sekjen Dewan Investasi Thailand.
Menurut perusahaan riset Counterpoint, Thailand adalah pasar luar negeri terbesar untuk BYD, yang menguasai 46% pangsa segmen kendaraan listrik pada kuartal I 2024. Pesaing kendaraan listrik lainnya di pasar lokal termasuk Great Wall Motor, yang juga memiliki fasilitas produksi di Thailand, dan Tesla.
Namun dealer BYD di Thailand saat ini sedang dalam pengawasan menyusul keluhan konsumen mengenai diskon agresif yang membuat beberapa pembeli kesal dengan jumlah yang mereka bayarkan untuk mobil mereka.