kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ekspansi ke jasa keuangan, Grab dapat suntikan US$ 856 juta dari MUFG dan TIS Inc


Rabu, 26 Februari 2020 / 17:09 WIB
Ekspansi ke jasa keuangan, Grab dapat suntikan US$ 856 juta dari MUFG dan TIS Inc
ILUSTRASI. Seorang pria melewati logo Grab. REUTERS/Edgar Su GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD - SEARCH GLOBAL BUSINESS 5 JUNE FOR ALL IMAGES?


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Perusahaan transportasi online Grab akan mendapat suntikan pendanaan dari Bank MUFG Jepang dan perusahaan layanan Teknologi Informasi (TI) TIS Inc sebesar US$ 856 juta. Pendanaan tersebut untuk mendukung Grab berkembang secara agresif ke dalam jasa keuangan.

Adapun MUFG telah setuju untuk berinvestasi sebesar US$ 706 juta. "Investasi MUFG ke Grab adalah mosi percaya dalam strategi aplikasi kami dan kemampuan kami untuk membangun bisnis jangka panjang yang berkelanjutan," Ming Maa, Presiden Grab seperti dikutip Rabu (26/2).

Baca Juga: Kasus virus corona baru di Jerman, satu orang pasien dalam kondisi kritis

Grab, yang didukung oleh SoftBank Group Corp, mengatakan akan menggunakan pendanaan itu untuk meluncurkan produk dan layanan pinjaman, asuransi, serta manajemen kekayaan bagi konsumen di Asia Tenggara dan perusahaan kecil dan menengah.

Wakil presiden MUFG Hironori Kamezawa mengatakan, pihaknya akan menggabungkan teknologi canggih Grab dan keahlian manajemen datanya dengan pengalaman keuangan bank terbesar di Jepang ini. Dia percaya bahwa aliansi tersebut juga akan menghasilkan momentum tambahan untuk transformasi digital MUFG yang akan berkelanjutan.

Mengingat lingkungan suku bunga rendah di dalam negeri, MUFG Jepang telah berfokus pada peningkatan bisnis Asia Tenggara dengan mengakuisisi saham di beberapa pemberi pinjaman di wilayah tersebut.

"Kemajuan Jepang dalam digitalisasi perbankan dan fintech lainnya tertinggal dari negara maju lainnya," kata Associate Director S&P Global Ratings Shoki Nagano dalam sebuah riset.

Baca Juga: Seorang tentara AS di Korea Selatan terinfeksi virus corona

Menurut Shoki, bank harus melakukan investasi yang cukup dalam teknologi baru, membangun manajemen yang fleksibel dan adaptif yang cocok untuk lingkungan yang cepat berubah.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×