Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - HANOI. Ekspor beras Vietnam diperkirakan turun 11,5% tahun ini menjadi sekitar 8 juta metrik ton akibat penurunan tajam pengiriman ke Filipina.
Mengutip Reuters, Selasa (2/2/2025) Vietnam adalah eksportir beras terbesar ketiga di dunia, setelah India dan Thailand, dan pasar utamanya adalah Filipina, Indonesia, dan Afrika.
Ekspor beras Vietam ke Filipina, pasar terbesarnya, terhenti setelah Manila memberlakukan larangan impor beras pada bulan September untuk melindungi petani lokal. Larangan tersebut akan berlangsung hingga akhir tahun ini.
"Kemungkinan besar larangan ini akan diperpanjang," kata Ketua Asosiasi Pangan Vietnam, Do Ha Nam, ketua asosiasi pangan Vietnam kepada Reuters Selasa (2/12/2025).
Baca Juga: Harga Emas Melemah Dipicu Kenaikan Imbal Hasil US Treasury dan Aksi Ambil Untung
Pengiriman beras dari Vietnam ke Filipina turun 18,5% dalam 10 bulan pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 menjadi 2,96 juta ton, menurut data bea cukai Vietnam.
Nam mengatakan permintaan beras global tetap kuat dan Vietnam akan berupaya meningkatkan ekspor ke pasar lain, sambil berfokus pada produksi beras berkualitas tinggi.
"Kami tidak menghadapi persaingan ketat di pasar beras berkualitas tinggi," kata Nam, seraya menambahkan bahwa ia yakin ekspor akan dipertahankan pada 8 juta ton hingga 9 juta ton per tahun.
Baca Juga: Miliarder Swiss: Tak Masuk Akal Saya Makin Kaya, Tapi Rakyat Tak Mampu Bayar Sewa
Dalam jangka panjang, Nam mengatakan pemerintah berencana untuk memotong ekspor beras dan menggunakan lahan tersebut untuk menanam tanaman lain guna beradaptasi dengan kondisi pasar.
Di Delta Mekong, lumbung padi Vietnam, beberapa petani sebelumnya beralih ke budidaya udang dan tanaman lainnya karena dampak perubahan iklim.













