kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.640   -45,00   -0,27%
  • IDX 8.605   55,80   0,65%
  • KOMPAS100 1.189   7,08   0,60%
  • LQ45 854   2,99   0,35%
  • ISSI 306   2,22   0,73%
  • IDX30 440   0,85   0,19%
  • IDXHIDIV20 509   3,08   0,61%
  • IDX80 133   0,59   0,45%
  • IDXV30 140   1,41   1,02%
  • IDXQ30 140   0,46   0,33%

Ekspor Beras Vietnam Tahun 2025 Diperkirakan Turun, Imbas Larangan Impor Filipina


Selasa, 02 Desember 2025 / 11:42 WIB
Ekspor Beras Vietnam Tahun 2025 Diperkirakan Turun, Imbas Larangan Impor Filipina
ILUSTRASI. Ekspor beras Vietnam diperkirakan turun 11,5% tahun ini menjadi sekitar 8 juta metrik ton akibat penurunan tajam pengiriman ke Filipina.Sumber Foto : nationalgeography.net


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - HANOI. Ekspor beras Vietnam diperkirakan turun 11,5% tahun ini menjadi sekitar 8 juta metrik ton akibat penurunan tajam pengiriman ke Filipina.

Mengutip Reuters, Selasa (2/2/2025) Vietnam adalah eksportir beras terbesar ketiga di dunia, setelah India dan Thailand, dan pasar utamanya adalah Filipina, Indonesia, dan Afrika.

Ekspor beras Vietam ke Filipina, pasar terbesarnya, terhenti setelah Manila memberlakukan larangan impor beras pada bulan September untuk melindungi petani lokal. Larangan tersebut akan berlangsung hingga akhir tahun ini.

"Kemungkinan besar larangan ini akan diperpanjang," kata Ketua Asosiasi Pangan Vietnam, Do Ha Nam, ketua asosiasi pangan Vietnam kepada Reuters Selasa (2/12/2025).

Baca Juga: Harga Emas Melemah Dipicu Kenaikan Imbal Hasil US Treasury dan Aksi Ambil Untung

Pengiriman beras dari Vietnam ke Filipina turun 18,5% dalam 10 bulan pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 menjadi 2,96 juta ton, menurut data bea cukai Vietnam.

Nam mengatakan permintaan beras global tetap kuat dan Vietnam akan berupaya meningkatkan ekspor ke pasar lain, sambil berfokus pada produksi beras berkualitas tinggi.

"Kami tidak menghadapi persaingan ketat di pasar beras berkualitas tinggi," kata Nam, seraya menambahkan bahwa ia yakin ekspor akan dipertahankan pada 8 juta ton hingga 9 juta ton per tahun.

Baca Juga: Miliarder Swiss: Tak Masuk Akal Saya Makin Kaya, Tapi Rakyat Tak Mampu Bayar Sewa

Dalam jangka panjang, Nam mengatakan pemerintah berencana untuk memotong ekspor beras dan menggunakan lahan tersebut untuk menanam tanaman lain guna beradaptasi dengan kondisi pasar.

Di Delta Mekong, lumbung padi Vietnam, beberapa petani sebelumnya beralih ke budidaya udang dan tanaman lainnya karena dampak perubahan iklim.

Selanjutnya: Inflasi November 2,72%, Serikat Pekerja Proyeksikan Kenaikan UMP 2026 Sekitar 4%-7%

Menarik Dibaca: 6 Film Romantis Tentang Hubungan Friendzone, Rumit tapi Bikin Baper




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×